Siaran Pemerintah Iran Konfirmasi Gencatan Senjata Israel-Iran

Bendera Iran berkibar di depan kantor pusat Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) selama pertemuan virtual Dewan Gubernur IAEA di kantor pusat IAEA di PBB di Wina, Austria, 24 November 2021. [EPA-EFE/CHRISTIAN BRUNA]

Siaran Pemerintah Iran Konfirmasi Gencatan Senjata Israel-Iran

Riza Aslam Khaeron • 24 June 2025 15:02

Teheran: Kantor berita pemerintah Iran, IRIB mengonfirmasi gencatan senjata antara Iran dan Israel telah dimulai. IRGC menyatakan bahwa keberhasilan operasi "Basyarat al-Fath" dan perlawanan rakyat Iran telah memaksa Israel menghentikan serangan. 

Pernyataan ini muncul beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Iran dan Israel telah sepakat untuk melakukan "gencatan senjata total dan menyeluruh" guna mengakhiri konflik yang disebut sebagai "Perang 12 Hari". 

Dalam unggahannya di Truth Social pada pukul 17.02 waktu Washington (01.02 waktu Israel), Trump menyebut bahwa Iran akan menjadi pihak pertama yang menghentikan serangan, disusul oleh Israel enam jam kemudian.

"Iran akan memulai gencatan senjata dan, pada jam ke-12, Israel akan memulai gencatan senjata dan, pada jam ke-24, akan terjadi akhir resmi dari Perang 12 Hari," tulis Trump, Senin, 23 Juni 2025, seperti dikutip dari Media Israle.

Namun, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi membantah bahwa telah ada kesepakatan formal. Dalam unggahannya di media sosial, ia menegaskan bahwa, "Saat ini belum ada 'kesepakatan' apa pun tentang gencatan senjata atau penghentian operasi militer."

Meski begitu, ia mengisyaratkan bahwa Iran tidak akan melanjutkan serangan jika Israel menghentikan agresinya. "Asalkan rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran sebelum pukul 04.00 waktu Teheran, kami tidak berniat melanjutkan respons kami setelah itu," tegas Araghchi, seperti dikutip oleh Khabaronline.

Setelah unggahan Araghchi, siaran nasional Iran tersebut kemudian memberi pengumuman, menekankan bahwa penghentian konflik ini bukan karena kesepakatan diplomatik, melainkan karena tekanan yang dihasilkan dari kekuatan militer Iran dan ketahanan masyarakatnya.
 

Baca Juga:
Iran: Jika Israel Hentikan Serangan, Kami Juga

"Operasi sukses peluncuran rudal oleh IRGC sebagai balasan atas agresi Amerika, serta keteguhan dan solidaritas luar biasa rakyat kami dalam membela tanah air, telah memaksakan gencatan senjata terhadap musuh," demikian pernyataan IRIB yang dikutip dari Khabaronline, Teheran, 24 Juni 2025.

Masih dalam siaran tersebut, dijelaskan bahwa satu jam setelah IRGC menghantam pangkalan militer AS di al-Udeid, Qatar, mantan Presiden AS Donald Trump secara terbuka dengan nada "memelas" menghubungi Iran dan meminta gencatan senjata.

"Trump dalam pernyataan bernada memelas menyerukan dimulainya gencatan senjata dalam perang agresi rezim Zionis terhadap negara kami. Permintaan ini disampaikan segera setelah serangan rudal IRGC terhadap fasilitas nuklir kami dibalas dengan serangan sukses ke pangkalan al-Udeid," ujar pernyataan pemerintah Iran lewat IRIB.

Pernyataan tersebut juga menyebutkan rincian tentang sasaran serangan rudal Iran. Dalam narasi yang penuh semangat nasionalisme, siaran itu menyebutkan bahwa meningkatnya kerentanan pusat-pusat sensitif Israel terhadap rudal-rudal canggih Iran turut mendorong permintaan gencatan senjata tersebut.

Siaran nasional Iran tersebut kemudian menyampaikan rasa hormat terhadap keteguhan rakyat Iran dan kekuatan militernya. 

"Rakyat Iran yang terhormat, atas keteguhan kalian yang luar biasa dan keberanian pasukan bersenjata kita, terutama para pejuang Pasukan Garda Revolusi dan unit pertahanan udara Angkatan Darat, yang telah memaksa musuh buas dan kriminal untuk menerima gencatan senjata, kami angkat topi. Semoga kebanggaan ini menjadi milik kalian," tutup pernyataan tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)