Cilok Djoedes Raih Sorotan Panelis, Omzet Tembus Rp700 Juta per Tahun

Cilok Djoedes Raih Sorotan Panelis, Omzet Tembus Rp700 Juta per Tahun

Wanda Indana • 23 June 2025 13:55

Jakarta: Bisnis kuliner berbasis makanan tradisional kembali membuktikan potensinya dalam ajang Juragan Jaman Now. Kali ini, giliran pelaku usaha cilok premium dengan nama Cilok Djoedes yang menarik perhatian para panelis dengan inovasi rasa dan pencapaian omzet hingga Rp700 juta per tahun.

Dalam presentasinya, Mika, sang pelaku usaha mengungkapkan bahwa bisnis cilok Djoedes miliknya dimulai sejak tahun 2018 hanya dengan modal Rp5 juta. Namun, seiring berjalannya waktu, usaha ini tumbuh pesat dengan tingkat pertumbuhan sekitar 30 persen per tahun. 

“Di 2024, omzet kami sudah mencapai angka 700 jutaan,” kata Mika seperti dikutip dari Juragan Jaman Now Metro TV, Jumat, 20 Juni 2025.

Mika membeberkan, yang membuat bisnis ini unik adalah pendekatan kualitas yang diusung. 

“Kami pernah melakukan survei ke pelanggan. Ternyata, alasan mereka memilih cilok kami adalah karena rasa yang lebih enak, penggunaan daging asli, kebersihan produk, dan varian rasa yang beragam, meskipun harganya lebih tinggi dari cilok biasa,” kata Mika.
 

Baca: 

Dapur Wong Kito: Kisah Ketekunan Shoba Menjaga Cita Rasa Pempek Sehat dari Palembang



Dari presentasinya, Panelis Reino Barack pun memberi komentar mengejutkan. Sebagai orang yang tidak gemar dengan cilok, Ia mengaku kagum dengan rasa Cilok Djoedes. Ia menyebut akan menjadi pemakan cilok sejati setelah mencoba Cilok Djoedes. 

“Saya bukan penggemar cilok. Tapi setelah coba cilok ini, saya akan menjadi pemakan cilok sejati mulai hari ini,” ujar Reino. 

“Cilok ini enak sekali. Tapi menurut saya, PR-nya adalah soal positioning dan segmentasi harga, bukan soal nama.” ujar Reino, menambahkan. 

Panelis lain juga menyuarakan pandangan serupa. Menurut mereka, produk ini berada di antara dua dunia: bukan jajanan biasa, tapi juga belum sepenuhnya makanan kelas menengah atas.

Meski menghadapi tantangan positioning, para panelis sepakat bahwa cilok premium ini memiliki potensi besar. Inovasi pada produk tradisional, ditambah kejelian membaca pasar, menjadi modal penting untuk bisa naik kelas dan bersaing di industri kuliner yang semakin kompetitif.

(Zein Zahiratul Fauziyyah)
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Wanda)