Rangkuman Diskusi Sesi Investasi 1 Tahun Prabowo–Gibran Metro TV

Sesi investasi Forum 1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth di JS Luwansa Jakarta 16 Oktober 2025. Foto: Metrotvnews.com/Duta Erlangga

Rangkuman Diskusi Sesi Investasi 1 Tahun Prabowo–Gibran Metro TV

Ade Hapsari Lestarini • 16 October 2025 15:42

Jakarta: Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Gotong royong dari berbagai pihak menjadi kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen. Investasi pun menjadi kunci percepatan pertumbuhan ekonomi.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebut kunci tercapainya pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah iklim investasi yang kondusif.

"Hari ini kita bicara mengenai bagaimana menghasilkan pertumbuhan (ekonomi). Kuncinya adalah iklim investasi," ujar Suahasil saat menghadiri Forum 1 Tahun Prabowo-Gibran: Optimism on 8% Economic Growth di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.

Suahasil mengatakan, iklim investasi mencakup semua sektor, mulai dari keuangan, pasar modalnya, hingga perbankan, serta bagaimana stabilitas sektor keuangan tetap terjaga.

"Ini kita lakukan semua dengan otoritas-otoritas terkait, tapi ujungnya adalah menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk dunia usaha, masyarakat mau bekerja di perekonomian kita, menciptakan kegiatan ekonomi, dan nanti ujungnya kontribusi pajak. Kita kembalikan lagi ke dalam bentuk infrastruktur, logistik, SDM, pendidikan, kesehatan, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Jadi iklim investasi adalah kata kuncinya," jelas dia.

Baca juga: Bayar Utang Whoosh, Wamenkeu: Idealnya di Danantara

CIO Danantara Pandu Sjahrir menambahkan, dalam delapan bulan pertama pembentukan suatu organisasi yang langsung besar seperti Danantara, yang terpenting adalah membentuk SDM, struktur, dan juga pemerintahan.

"Governance juga sangat penting karena apapun yang kami lakukan, semua pasti menilai. Ini sangat penting, kita harus ada sumber kehati-hatian. Saya selalu bilang kepada semua teman-teman, mungkin berbeda dengan yang lain di investasi itu, berbeda dengan Danantara Asset Management yang gerakannya sangat cepat karena memang perusahaannya sudah ada. Investasi itu adalah satu hal yang sebenarnya tidak boleh terburu-buru. Harus memiliki suatu sikap kehati-hatian yang pas, ini penting. Kenapa? Apapun yang kami buat sekarang, Anda baru akan nilai lima tahun, 10 tahun ke depan," papar Pandu.

Indonesia Harus Keluar dari Tren Pertumbuhan Melambat

Di sisi lain, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu menegaskan Indonesia harus bisa keluar dari tren pertumbuhan ekonomi lambat yang terjadi bukan hanya karena covid, tapi setelah krisis keuangan global.

"Kita ingin tumbuh di atas 4-5 persen yang selama ini menjadi sort of stable growth-nya Indonesia. Kita ingin tumbuh di atas trend itu, kita perlu investasi. Dalam investasi tersebut, bagaimana kita revitalisasi sektor-sektor yang sudah ada seperti padat karya, terkait dengan penciptaan lapangan pekerjaan. Karena kita ingin growth yang berkualitas, yang creating jobs, yang green, dan yang inclusive, dan resilient, dan seterusnya. Investing in existing sectors seperti padat karya, agriculture, dan investing in new sectors, termasuk downstreaming, melanjutkan downstreaming di dalam berbagai sektor seperti di critical minerals," jelas Mari Elka.

Menurut Mari, banyak peluang yang bisa digarap dari sektor hijau. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan dari segi regulasi, institusi, reformasi struktural, dan seterusnya. Dia pun meminta semua pihak untuk mulai membangun kepercayaan diri agar bisa tercapai pertumbuhan ekonomi yang sudah ditargetkan.

Senada, Southeast Asia Partner and leader of McKinsey’s Phillia Wibowo mengatakan setiap pihak harus bisa fokus dalam mengeksekusi pencapaian investasi. Tidak hanya pemerintah, akan tetapi bersama-sama dengan masyarakat, sektor swasta, hingga filantropi.

Sesi investasi Forum 1 Tahun Prabowo-Gibran: Optimism on 8?onomic Growth. Foto: Metrotvnews.com/Duta.

"Kalau terfokus, berarti kita harus punya angka yang kita lihat bersama. Angka ini bukan hanya angka outcome, tapi mungkin juga angka input yang membuat apa yang kita inginkan itu sustainable. Tadi misalnya kita bicara tentang informal employment to formal employment, kualitas dari infrastructure, kapitalisasi pasar modal. Nah ini langkah indahnya kalau ada satu dashboard yang dilihat bersama, sehingga waktu melakukan delivery yang bersama-sama ini arahnya sama dan kita tahu jalannya sudah benar atau belum benar" jelas Phillia.

Mendorong peran investasi menjadi motor utama

Sesmenko Perekonomian Susiwijono Mugiarso kembali menegaskan terjadi peningkatan investasi yang sangat signifikan. Dia mengatakan baru di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, realisasi investasi setiap kuartal mampu di atas Rp450 triliun. Apabila dibandingkan dengan lima tahun lalu, yakni awal 2021, angka capaian realisasi investasi berada di sekitar Rp200 triliun.

"Capaian realisasi investasi, baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif luar biasa, bahkan double digit. Namun yang paling penting adalah bagaimana kita terus mendorong peran investasi ini menjadi motor utama untuk pertumbuhan ekonomi kita. PDB kita PMTB-nya sekitar 28 persen, memang masih paling tinggi adalah spending konsumsi rumah tangga kita, namun ke depan saya kira investasi selain berkontribusi positif untuk PDB, juga multiplier efeknya ke berbagai sektor," kata dia.

Wakil Ketua Umum Kadin Bobby Gafur Umar optimistis angka pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5-8 persen. Namun jika salah langkah, maka akan menjadi sulit.

"Jangan lupa, waktu kita ini tinggal tiga tahun lho. Pemerintah sudah jalan satu tahun, nanti satu tahun sebelum pemilu, kalau proyek-proyeknya Pak Pandu (CIO Danantara) atau PU (Pekerjaan Umum) belum jalan, lupakan lagi  nanti baru 2030 Pak," ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)