Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. Metrotvnews.com/Kautsar Prabowo
M. Iqbal Al Machmudi • 19 October 2025 17:31
Jakarta: Pemerintah menargetkan zero error atau tidak ada kasus keracunan dalam program makan bergizi gratis (MBG). Dalam mewujudkan target itu, Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan berbagai upaya pencegahan kasus keracunan dalam program MBG.
Salah satu upayanya ialah setiap dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus melakukan petunjuk teknis (juknis) yang sudah ditetapkan seperti penggunaan air hingga kebersihan unit SPPG. Aturan yang krusial antara lain menurunkan jumlah penerima manfaat MBG per SPPG antara 2.000 sampai 2.500.
Untuk yang memiliki juru masak bersertifikat, boleh menyalurkan MBG ke 3.000 penerima manfaat dengan penambahan pada kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita (B3).
"Untuk SPPG baru akan didampingi juru masak terlatih selama minimal lima hari. Selain itu, SPPG baru yang telah dinyatakan laik oleh BGN perlu mendapat rekomendasi dari dinas kesehatan untuk bisa berjalan," kata Kepala BGN Dadan Hindayana, saat dihubungi, Minggu, 19 Oktober 2025.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ingin MBG Zero Error, Legislator: Perlu Evaluasi Menyeluruh |