Rumah sakit yang diserang Israel dan menewaskan lima jurnalis. Foto: Anadolu
Gaza: Penyelidikan awal militer Israel menemukan bahwa pasukan Israel menyerang apa yang mereka yakini sebagai posisi kamera Hamas dalam serangan Senin 25 Agustus 2026 di sebuah rumah sakit di Gaza yang menewaskan lima jurnalis. Namun, penyelidikan lebih lanjut diperintahkan untuk mengetahui bagaimana keputusan itu dibuat.
Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa tidak satu pun dari kelima jurnalis tersebut termasuk di antara enam target Hamas yang tewas dalam serangan di rumah sakit Nasser di Gaza selatan.
“Setidaknya 20 orang tewas dalam serangan itu. Para jurnalis tersebut bekerja untuk Reuters, Associated Press, Al Jazeera, dan media lainnya,” laporan dari Channel News Asia, Rabu 27 Agustus 2025.
Pernyataan militer Israel
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, militer Israel mengatakan pasukan Israel telah mengidentifikasi apa yang digambarkannya sebagai kamera yang dioperasikan Hamas yang sedang memantau pasukannya. Militer mengatakan pihaknya bergerak untuk menghilangkan ancaman tersebut dengan menyerang dan membongkar kamera tersebut.
Pernyataan tersebut mengakui adanya "beberapa celah" yang diperintahkan oleh Kepala Staf Umum untuk diperiksa, termasuk proses otorisasi serangan, amunisi yang disetujui dan waktunya, serta proses pengambilan keputusan di lapangan.
Disebutkan bahwa militer Israel mengarahkan operasinya semata-mata terhadap target militer.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel sangat menyesalkan apa yang disebutnya sebagai "kecelakaan tragis".
Korban terkonfirmasi
Juru kamera
Reuters, Hussam al-Masri, tewas dalam serangan itu. Siaran video langsung yang ia operasikan dari Rumah Sakit Nasser terputus pada saat serangan terjadi.
Wartawan lain yang tewas termasuk Mariam Abu Dagga, seorang pekerja lepas untuk
Associated Press dan media lainnya, Mohammed Salama dari
Al Jazeera, Moaz Abu Taha, yang terkadang berkontribusi untuk Reuters, dan Ahmed Abu Aziz.
Reuters dan media lainnya telah sering menyiarkan siaran langsung dari Rumah Sakit Nasser selama perang Gaza, termasuk liputan harian dalam beberapa minggu terakhir dari posisi yang diserang.