Pakistan Evakuasi Puluhan Ribu Warga usai India Lepaskan Air dari Bendungan

Petugas mengawasi aliran sungai di tengah guyuran hujan di Rawalpindi, Pakistan. (Anadolu Agency)

Pakistan Evakuasi Puluhan Ribu Warga usai India Lepaskan Air dari Bendungan

Muhammad Reyhansyah • 27 August 2025 12:21

Bahawalnagar: Puluhan ribu warga Pakistan dievakuasi ke lokasi aman setelah India melepaskan air dari bendungan dan sungai yang meluap menuju wilayah perbatasan rendah, kata pejabat setempat pada Selasa, 26 Agustus 2025.

Langkah itu menyusul pemberitahuan resmi New Delhi kepada Islamabad mengenai kemungkinan banjir lintas batas menjadi kontak diplomatik publik pertama antara dua rival bersenjata nuklir tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

Mengutip dari Channel News Asia, Rabu, 27 Agustus 2025,Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) Pakistan mengatakan pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini kepada pejabat lokal di provinsi Punjab terkait peningkatan debit Sungai Sutlej dan risiko banjir.

Lebih dari 14.000 orang dievakuasi dari distrik Kasur, sementara 89.000 lainnya dipindahkan dari kota Bahawalnagar yang berbatasan dengan India. NDMA juga mengimbau warga menjauhi sungai, daerah rendah, dan menunda perjalanan yang tidak mendesak.

Evakuasi besar-besaran ini terjadi di tengah hujan monsun deras yang terus melanda India dan Pakistan. Sejak 26 Juni, banjir akibat musim hujan telah menewaskan lebih dari 800 orang di Pakistan.

Di wilayah barat laut Pakistan, banjir bandang bulan ini menewaskan lebih dari 300 orang di distrik Buner, banyak di antaranya tinggal di jalur aliran air alami. Pemerintah menyebut bencana itu akibat cloudburst mendadak yang sulit diprediksi.

Di Kashmir, wilayah yang diperebutkan kedua negara, puluhan orang juga tewas dan ribuan mengungsi di sisi India.

Menariknya, peringatan banjir kali ini disampaikan India melalui jalur diplomatik, bukan lewat Komisi Air Indus yang dibentuk berdasarkan Perjanjian Air Indus 1960. India sebelumnya menangguhkan mekanisme itu setelah pembunuhan 26 turis di Kashmir India pada April.

Islamabad menegaskan India tidak bisa membatalkan perjanjian itu secara sepihak. Perjanjian yang dimediasi Bank Dunia tersebut bahkan tetap bertahan setelah dua perang besar (1965 dan 1971) serta bentrokan perbatasan 1999.

Namun, ketegangan terbaru membuat hubungan diplomatik memburuk, hingga kedua negara saling meluncurkan serangan rudal pada Mei lalu, sebelum akhirnya dihentikan lewat mediasi Presiden AS Donald Trump.

Pakistan dalam beberapa tahun terakhir mengalami hujan di atas normal dan bencana banjir berulang. Para ahli menilai perubahan iklim memperburuk intensitas hujan monsun.

Tahun ini, hujan deras kembali menimbulkan kekhawatiran terulangnya bencana banjir 2022, yang menenggelamkan sepertiga wilayah Pakistan dan menewaskan 1.739 orang.

Baca juga:  Perdana Menteri Pakistan Peringatkan India untuk Tidak Tahan Aliran Air

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)