Korban Tewas Ambruknya Gedung di Karachi Pakistan Jadi 21 Orang

Petugas mencari korban di reruntuhan bangunan di Karachi, Pakistan. (EPA)

Korban Tewas Ambruknya Gedung di Karachi Pakistan Jadi 21 Orang

Willy Haryono • 6 July 2025 10:20

Karachi: Jumlah korban tewas akibat ambruknya sebuah gedung tempat tinggal di kota Karachi, Pakistan, bertambah menjadi 21 orang hingga Sabtu kemarin. Tim penyelamat masih terus bekerja keras di hari kedua untuk mencari korban yang mungkin tertimbun reruntuhan.

Menurut otoritas setempat, bangunan yang roboh itu sebelumnya telah dinyatakan tidak aman untuk dihuni, dan surat peringatan pengosongan telah dikirimkan selama tiga tahun terakhir. Namun, sejumlah pemilik dan penghuni mengaku tidak pernah menerima pemberitahuan tersebut.

Insiden terjadi pada Jumat pagi sekitar pukul 10.00 waktu setempat di kawasan Lyari, salah satu wilayah termiskin di Karachi yang dulu dikenal rawan kekerasan geng.

Pejabat distrik senior, Javed Nabi Khoso, mengatakan total korban tewas telah mencapai 21 orang hingga Sabtu malam, dan upaya evakuasi masih berlangsung.

“Saya kehilangan anak perempuan saya, dia masih di bawah puing-puing,” ujar warga bernama Dev Raj, yang berdiri di lokasi kejadian.

“Dia anak perempuan yang sangat saya cintai. Dia baru menikah enam bulan lalu,” sambung dia, dikutip dari The Straits Times, Minggu, 6 Juli 2025.

Suhu udara mencapai 33 derajat Celsius pada Jumat siang, saat keluarga para korban masih menunggu kabar dari orang-orang yang diyakini tertimbun reruntuhan. Setidaknya delapan orang masih dinyatakan hilang.

Khoso mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim surat peringatan pada 2022, 2023, dan 2024.

“Kami tidak ingin mengevakuasi secara paksa. Kami bekerja secara bertahap dengan mengirimkan pemberitahuan. Tapi mereka tidak menanggapinya dengan serius,” ujarnya kepada AFP.

Namun, pernyataan itu dibantah oleh Imran Khaskheli, salah satu pemilik unit yang juga tinggal di gedung tersebut. “Apakah Anda pikir kami gila tinggal di gedung yang tidak aman bersama keluarga?” kata Khaskheli.

Ia mengaku telah melihat retakan pada tiang bangunan di pagi hari sebelum insiden terjadi. “Saya mengetuk semua pintu dan meminta mereka segera keluar. Tapi banyak yang tidak mengindahkan peringatan saya,” tambahnya.

Menurut data pemerintah setempat, lebih dari 50 bangunan di distrik tersebut telah dinyatakan tidak layak huni. Enam di antaranya telah dievakuasi sejak kemarin.

Baca juga:  Gedung Bertingkat di Wilayah Padat Penduduk Pakistan Ambruk, 10 Orang Tewas

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)