2 Segmen Bank Woori Saudara Ini Topang Pendapatan Bunga

Ilustrasi Bank Woori Saudara. Foto: dok BWS.

2 Segmen Bank Woori Saudara Ini Topang Pendapatan Bunga

Ade Hapsari Lestarini • 3 September 2025 19:05

Jakarta: Bank Woori Saudara (BWS) mencatatkan pendapatan bunga yang stabil di sepanjang semester I-2025. Terdapat dua penopang pendapatan bunga yang mendongkrak kinerja perseroan, yakni dari segmen pensiunan dan pegawai.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian non-audit Juni 2025, total pendapatan bunga BWS mencapai Rp2,0 triliun. Pendapatan bunga terbesar dikontribusikan oleh segmen pensiun sebesar Rp886 miliar dan tumbuh 12 persen secara year on year (yoy).

Selain segmen pensiunan, pendapatan bunga dari segmen pegawai juga mengalami kenaikan sebesar enam persen yoy mencapai Rp196 miliar pada paruh pertama 2025. Segmen pensiunan dan pegawai memberikan kontribusi sebesar 55 persen terhadap pendapatan bunga BWS pada semester I-2025.

Secara umum, BWS memiliki tiga segmen operasi utama dalam menyalurkan kredit. Segmen ini meliputi kredit yang diberikan kepada pensiunan serta pinjaman yang diberikan kepada nasabah pegawai baik instansi pemerintah maupun swasta.

Selain itu, BWS juga menyalurkan kredit komersial yang merupakan penyaluran kredit kepada nasabah individual maupun korporasi untuk keperluan komersial atau bisnis termasuk pinjaman sindikasi.


Ilustrasi. Foto: Freepik
 

Baca juga: Industri Keuangan RI Kuat: Suku Bunga Acuan Turun & Modal Perbankan Tetap Solid
 

Penyaluran kredit BWS


Hingga akhir Juni 2025, BWS telah menyalurkan kredit pensiunan (KUPEN) sebesar Rp20,8 triliun. Segmen ini naik dua persen yoy dan berkontribusi sebesar 45 persen dari total penyaluran kredit BWS.

Sementara untuk segmen kredit pegawai (KUPEG), BWS telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp4,0 triliun atau tumbuh tiga persen yoy pada periode yang sama. KUPEG memberikan kontribusi sebesar sembilan persen terhadap total penyaluran kredit BWS.

Penyaluran kredit BWS ke segmen pensiunan dan pegawai ini dinilai merupakan strategi yang tepat dan memiliki pasar yang kaptif sehingga di tengah tren perlambatan kredit yang terjadi di industri perbankan serta gejolak ekonomi, kredit di segmen ini tetap stabil.

"Selain captive market, yield dari kredit segmen pensiunan dan pegawai juga relatif lebih atraktif sehingga mampu menjadi katalis untuk interest income bank," ujar analis Phintraco Sekuritas, Aditya Prayoga, Rabu, 3 September 2025.

Aditya menambahkan, ketika penyaluran kredit BWS ke segmen pensiunan dan pegawai relatif stabil di sepanjang semester I-2025, tetapi pendapatan bunganya tumbuh lebih tinggi menunjukkan kemampuan BWS melakukan loan repricing dengan baik.

Dengan peningkatan imbal hasil (yield) dari kredit di kedua segmen ini melalui strategi loan pricing yang tepat dan manajemen risiko yang berhati-hati akan membuat rasio kredit macet (non-perfoming loan/NPL) terjaga rendah.

Menurut dia, jika dibarengi dengan penguatan struktur pendanaan yang terdiversifikasi serta dana murah akan berdampak pada biaya atas dana (Cost of Fund/CoF) yang terjaga atau bahkan bisa turun. Hal ini pada akhirnya akan mampu mendongkrak marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) bank.

Adapun untuk penyaluran kredit pension (KUPEN), BWS juga menggandeng kemitraan strategis dengan Taspen. Sementara untuk penyaluran kredit pegawai (KUPEG), BWS bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah baik Kementerian, Pemerintah Daerah, BUMN hingga swasta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)