Maria Corina Machado menjadi penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2025. Foto: Anadolu
Muhammad Reyhansyah • 10 October 2025 21:36
Oslo: Komite Nobel Norwegia pada Jumat, 10 Oktober 2025 mengumumkan bahwa Maria Corina Machado menjadi penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2025 atas perjuangannya menegakkan hak-hak demokratis rakyat Venezuela dan usahanya mencapai transisi damai dari rezim otoriter menuju pemerintahan demokratis.
“Maria Corina Machado adalah salah satu contoh paling luar biasa dari keberanian sipil di Amerika Latin dalam beberapa tahun terakhir,” kata Komite Nobel dalam pernyataannya di Oslo.
Sebagai pemimpin gerakan demokrasi Venezuela, Machado dianggap berhasil menyatukan oposisi politik yang selama ini terpecah untuk menuntut pemilu bebas dan pemerintahan yang representatif. Ia juga mendirikan organisasi Súmate, yang sejak dua dekade lalu mengadvokas
i pemilihan umum yang jujur dan transparan.
Komite menilai upaya Machado mewujudkan “pemungutan suara, bukan peluru,” sebagai langkah damai yang sejalan dengan semangat Nobel Perdamaian. “Ia telah menunjukkan bahwa alat demokrasi juga merupakan alat perdamaian,” tulis pernyataan itu.
Machado sebelumnya menjadi calon presiden oposisi dalam pemilu 2024, namun dilarang ikut serta oleh pemerintah Venezuela. Ia kemudian mendukung kandidat lain, Edmundo González Urrutia, dan membantu mengorganisir ratusan ribu relawan untuk memantau pemungutan suara. Meski laporan oposisi menunjukkan kemenangan jelas, pemerintah tetap menolak hasil tersebut.
Komite Nobel menyebut keberanian Machado bertahan di Venezuela meski menghadapi ancaman dan tekanan berat sebagai sumber inspirasi bagi jutaan warga.
Menanggapi pertanyaan tentang lobi yang dilakukan pihak lain, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Ketua Komite Nobel Jørgen Watne Frydnes menegaskan bahwa keputusan diambil sepenuhnya berdasarkan “pekerjaan dan kehendak Alfred Nobel.” Ia menambahkan bahwa keputusan itu dibuat “di ruang yang dipenuhi keberanian dan integritas.”
Komite menutup pernyataannya dengan mengatakan bahwa Machado memenuhi tiga kriteria utama Alfred Nobel: mempersatukan oposisi, menolak militerisasi masyarakat, dan konsisten memperjuangkan transisi damai menuju demokrasi di negaranya.