Pakistan dan India telah menyepakati gencatan senjata setelah meletusnya konflik akibat serangan di Kashmir. (Anadolu Agency)
Jammu: Kepala operasi militer India dan Pakistan akhirnya melakukan komunikasi melalui sambungan telepon pada Senin, 12 Mei 2025, menyusul gencatan senjata yang menghentikan empat hari serangan intensif antara dua negara bersenjata nuklir tersebut.
Namun, pembicaraan lanjutan secara langsung disebut tertunda oleh militer India.
Pascagencatan senjata mendadak yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu, tidak ada laporan tentang ledakan atau serangan lintas batas pada Minggu malam.
Melansir dari Channel News Asia, Selasa, 13 Mei 2025, tentara India mencatat itu sebagai malam pertama yang benar-benar tenang dalam beberapa hari terakhir di perbatasan yang disengketakan.
Fokus Bahasan
Menurut laporan CNN-News18 yang mengutip sumber pemerintah India, pembicaraan antara pejabat militer kedua negara terfokus pada penguatan gencatan senjata.
Meski demikian, berbagai pembatasan yang diberlakukan sejak konflik dimulai masih tetap berjalan, termasuk penutupan perbatasan dan penghentian perdagangan bilateral.
Juru bicara militer
Pakistan belum memberikan komentar resmi atas percakapan tersebut. Sementara itu, militer India menyatakan akan mengungkap detail pembicaraan dalam waktu dekat.
Sebelumnya pada Minggu, India mengirimkan pesan hotline kepada Pakistan untuk memperingatkan dugaan pelanggaran gencatan senjata sehari sebelumnya, menandakan kesiapan New Delhi untuk merespons pelanggaran serupa di masa mendatang. Namun, pihak militer Pakistan membantah adanya pelanggaran.
Pada hari yang sama, India membuka kembali 32 bandar udara yang sempat ditutup selama konflik berlangsung. Pihak Otoritas Bandara India menyatakan semua fasilitas tersebut telah siap untuk operasi penerbangan sipil. Pakistan lebih dulu membuka wilayah udaranya pada Sabtu.
Meskipun aktivitas mulai pulih, beberapa sekolah masih ditutup, dan akses ke bandara perbatasan di Amritsar tetap dibatasi. Sejumlah warga setempat mengatakan situasi sudah membaik, meski masih menyisakan trauma.
“Saya takut setelah ledakan-ledakan di kota,” ujar Padam, seorang penumpang kereta dari Jammu ke Delhi. “Saya akan tinggal di Delhi sampai yakin bahwa kesepakatan ini benar-benar ditaati Pakistan.”
Perdana Menteri India Narendra Modi dijadwalkan menyampaikan pidato kepada publik pada Senin malam, dan diperkirakan akan membahas serangan udara ke “kamp teroris” di Pakistan yang memicu eskalasi militer.
Konflik yang dimulai pada Rabu lalu diawali dengan serangan udara India terhadap sembilan sasaran infrastruktur yang diklaim sebagai milik kelompok teroris di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan.
Serangan itu merupakan respons atas pembunuhan 26 orang oleh militan di Kashmir yang dikuasai India pada April. Islamabad membantah terlibat dan menyatakan sasaran India adalah wilayah sipil.
Meski ketegangan belum sepenuhnya mereda, pasar keuangan menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Obligasi internasional Pakistan melonjak hingga 5,7 sen dolar AS, sementara indeks saham utama negara itu naik 8,5 persen pada Senin, setelah sempat dihentikan sementara.
Dana Moneter Internasional (IMF) juga menyetujui pinjaman tambahan sebesar US$1,4 miliar bagi Pakistan di bawah program ketahanan iklim, serta merestui tinjauan pertama dari program US$7 miliar yang sudah berjalan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan kesiapan untuk menjalin komunikasi dengan kedua negara dan berperan secara konstruktif demi gencatan senjata yang komprehensif dan perdamaian jangka panjang di kawasan. (
Muhammad Reyhansyah)
Baca juga:
Modi Ancam Balasan Keras jika India Kembali Diserang Teroris