Telepon Macron, Netanyahu Peringatkan untuk Tidak Akui Palestina sebagai Negara

Presiden Prancis Emmanuel Macron akan akui Palestina sebagai negara. Foto: EFE-EPA

Telepon Macron, Netanyahu Peringatkan untuk Tidak Akui Palestina sebagai Negara

Fajar Nugraha • 16 April 2025 05:41

Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui panggilan telepon bahwa pembentukan negara Palestina akan ‘menjadi ganjaran besar’ bagi terorisme.

Macron, yang minggu lalu mengatakan negaranya mungkin mengakui negara seperti itu, pada bagiannya mengatakan penderitaan warga sipil Gaza ‘harus diakhiri’ dan bahwa hanya gencatan senjata yang akan menjamin pembebasan sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas di daerah kantong itu.

Sementara itu, Macron mengunggah di X bahwa ia telah memberi tahu Netanyahu bahwa penderitaan warga sipil di Gaza "harus diakhiri" dan hanya gencatan senjata dalam perang dengan Hamas yang akan membebaskan sandera Israel yang tersisa di wilayah itu.

Sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor Netanyahu mengatakan kedua pemimpin berbicara melalui telepon dan perdana menteri Israel menyampaikan kepada presiden Prancis "penentangannya yang kuat terhadap pembentukan negara Palestina, dengan menyatakan bahwa itu akan menjadi ganjaran besar bagi terorisme".

“Perdana menteri mengatakan kepada presiden Prancis bahwa negara Palestina yang didirikan hanya beberapa menit dari kota-kota Israel akan menjadi benteng terorisme Iran, dan bahwa sebagian besar masyarakat Israel dengan tegas menentang hal ini dan ini telah menjadi kebijakannya yang konsisten dan sudah berlangsung lama,” ujar pernyataan pihak Netanyahu, seperti dikutip France24, Rabu 16 April 2025.

Buka jalur penyeberangan bantuan kemanusiaan

Macron menegaskan kepada Netanyahu bahwa “apa yang dialami penduduk sipil Gaza yang melewatinya harus berakhir”, dan menyerukan “pembukaan semua jalur penyeberangan bantuan kemanusiaan” ke wilayah Palestina yang terkepung.

Pada 2 Maret, Israel menghentikan semua bantuan ke Jalur Gaza untuk menekan Hamas. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan Gaza sekarang semakin tidak terkendali.

Seruan itu muncul setelah komentar Macron minggu lalu bahwa Paris dapat mengakui negara Palestina dalam beberapa bulan memicu gelombang kritik di Israel, termasuk dari Netanyahu dan putranya, serta kelompok sayap kanan di Prancis.

Pada Senin, ia mengatakan bahwa ia berharap pengakuan Prancis akan mendorong negara lain untuk mengikuti dan bahwa negara-negara yang tidak mengakui Israel juga harus melakukannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)