Wamen LH: 1,7 Miliar Ton Sampah Menumpuk di TPA se-Indonesia

Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Faisal Malik Hendropiyono. (Metrotvnews.com/Roni K)

Wamen LH: 1,7 Miliar Ton Sampah Menumpuk di TPA se-Indonesia

Roni Kurniawan • 23 September 2025 11:03

Bandung: Penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di seluruh Indonesia dinilai sudah mencapai tahap krisis karena tidak tertangani secara optimal. Bahkan tumpukan sampah di TPA seluruh Indonesia mencapai 1,7 miliar ton dalam setahun terakhir. 

"Saat ini krisis sampah. Karena sampah menumpuk di TPA, tidak diolah. Terdapat 1,7 miliar ton di seluruh TPA di Indonesia. Tidak bisa diolah dengan cepat, kalau diolah harus menggunakan teknologi yang canggih sekali. Jadi teknologi untuk pengolahan sampah itu tidak mudah. Cara yang paling baik adalah mengurangi dari kita, dari hulunya," ujar Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Faisal Malik Hendropiyonodi Sekolah Rakyat Polteksos Bandung, Jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Selasa, 23 September 2025.

Diaz menuturkan, meskipun persoalan sampah semakin mendesak, ada sisi positif yang bisa menjadi harapan. Diaz menilai Generasi Z jauh lebih peduli terhadap isu lingkungan, dibandingkan generasi sebelumnya.

"Sebenarnya kalangan Gen Z itu generasi yang peduli akan lingkungan, akan sampah. Jadi kita patut bersyukur karena generasi berikutnya lebih baik dari generasi saya. Dari studi, generasi muda lebih peduli terhadap sampah. Itu bisa menjadi dorongan bagi kami semua yang sudah tua untuk berusaha menyelesaikan permasalahan ini," beber Diaz.

Diaz juga menegaskan bahwa sampah bukan hanya masalah estetika atau kebersihan, melainkan berdampak langsung pada kesehatan masyarakat dan lingkungan global. Sampah organik yang menumpuk di TPA menghasilkan gas metana, yang apabila terlepas ke atmosfer dapat memicu pemanasan global.

Baca juga: 

"Dampak dari sampah itu ke kesehatan. Belum lagi sampah mengeluarkan gas metana, yang bisa naik ke atmosfer. Gas itu menahan panas dari bumi sehingga sulit keluar, maka terjadilah pemanasan global yang menuju perubahan iklim," papar Diaz.

Diaz menekankan, persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi harus menjadi kesadaran kolektif seluruh masyarakat. Diaz menilai, langkah paling efektif saat ini adalah melakukan pengurangan sampah dari sumbernya, yakni dari rumah tangga dan individu.

"Kalau kita mau menunggu teknologi canggih, butuh waktu dan biaya besar. Maka langkah paling sederhana dan nyata adalah mengurangi sampah sejak dari hulu, dari kita sendiri," ungkap Diaz.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)