Iran Akan Ajukan Proposal Balasan ke AS Terkait Negosiasi Nuklir

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei. (Anadolu Agency)

Iran Akan Ajukan Proposal Balasan ke AS Terkait Negosiasi Nuklir

Willy Haryono • 10 June 2025 16:33

Teheran: Pemerintah Iran menyatakan akan segera mengirim proposal balasan kepada Amerika Serikat (AS) melalui mediasi Oman, setelah Teheran menolak usulan Washington dalam negosiasi terbaru mengenai program nuklir Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, pada Senin kemarin mengatakan bahwa usulan AS yang disampaikan akhir Mei lalu tak dapat diterima oleh Iran dan tidak mencerminkan hasil dari putaran negosiasi sebelumnya.

"Proposal AS tidak dapat kami terima. Itu bukan hasil dari putaran negosiasi sebelumnya," ujar Baghaei dalam konferensi pers.

"Kami akan menyampaikan proposal kami sendiri kepada pihak lain melalui Oman setelah difinalisasi. Proposal ini masuk akal, logis, dan seimbang,” sambungnya, mengutip dari Times Live, Selasa, 10 Juni 2025.

Iran menilai usulan terbaru AS gagal mengatasi perbedaan mendasar dalam tiga isu utama, yaitu hak Iran untuk pengayaan uranium di dalam negeri, nasib seluruh cadangan uranium yang telah diperkaya, dan langkah-langkah konkret dalam pencabutan sanksi AS.

Seorang diplomat Iran mengatakan bahwa proposal AS tetap menuntut Iran mengirim seluruh persediaan uranium yang telah diperkaya ke luar negeri dan tidak memberikan kepastian atas pencabutan sanksi utama.

Penolakan ini juga mencerminkan posisi tegas Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang pekan lalu menyebut tawaran AS bertentangan dengan kepentingan nasional Iran dan menegaskan bahwa Iran akan melanjutkan pengayaan uranium tanpa kompromi.

Baghaei menambahkan bahwa hingga kini belum ada kepastian mengenai jadwal perundingan nuklir putaran keenam antara kedua negara.

Negosiasi ini merupakan bagian dari upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015 (JCPOA) yang dibatalkan oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump, pada 2018.

Keputusan tersebut diikuti dengan kembali diberlakukannya sanksi ekonomi, yang mendorong Iran memperkaya uranium melebihi batas yang ditetapkan perjanjian. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Presiden dan Pemimpin Agung Iran Kompak Tolak Tekanan AS Terkait Nuklir

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)