Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei bersama Presiden Iran Masoud Pezeshkian. (Iranian Presidency)
Willy Haryono • 4 June 2025 20:08
Teheran: Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa negaranya tidak akan tunduk pada tekanan Amerika Serikat terkait program nuklir. Ia menyebut bahwa proposal Washington yang diajukan dalam pembicaraan terakhir sangat bertentangan dengan kepentingan nasional Iran dan prinsip revolusi Islam 1979.
“Menjadi merdeka berarti tidak perlu menunggu restu dari Amerika atau negara-negara seperti Amerika,” kata Khamenei dalam pidato pada Rabu, 4 Juni 2025.
Mengutip dari The National, ia menolak mentah-mentah usulan yang diklaim berasal dari pemerintahan mantan Presiden AS, Donald Trump, dan menyebutnya “100 persen bertentangan” dengan nilai-nilai yang diperjuangkan bangsa Iran.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian sehari sebelumnya juga menyuarakan sikap serupa. Dalam pidatonya, ia menyatakan bahwa Iran tidak akan pernah menyerah pada tekanan yang disebutnya sebagai bentuk penindasan.
“Tak ada manusia merdeka yang akan menerima ketidakadilan,” ujarnya, merespons kampanye tekanan maksimum yang kembali ditegaskan oleh Washington.
Teheran menolak permintaan AS untuk menghentikan pengayaan uranium, dengan menyatakan bahwa program nuklir Iran bersifat damai dan untuk kepentingan sipil. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyebut proposal yang disampaikan melalui Oman masih mengandung banyak ketidakjelasan.
“Kami tidak butuh izin siapa pun untuk memperkaya uranium,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa Iran bersedia memastikan program ini tidak mengarah pada pembuatan senjata nuklir.
Meski pejabat AS mengklaim bahwa Iran kini mampu menghasilkan uranium tingkat senjata dalam waktu kurang dari dua minggu, Teheran tetap teguh pada pendiriannya.
Laporan The New York Times menyebut Washington tengah menawarkan skema pengayaan tingkat rendah disertai gagasan membentuk konsorsium regional energi nuklir—ide yang sebelumnya muncul dalam kesepakatan nuklir 2015. Namun, belum ada respons resmi dari Iran terkait usulan tersebut. (Nada Nisrina)
Baca juga: Trump Tegaskan Iran Sama Sekali Tak Boleh Lakukan Pengayaan Uranium