Jerman Siapkan Wamil Baru, Targetkan 460 Ribu Personel Militer

Jerman sedang berupaya membangun kembali kekuatan militernya setelah puluhan tahun dianggap terabaikan. (Anadolu Agency)

Jerman Siapkan Wamil Baru, Targetkan 460 Ribu Personel Militer

Willy Haryono • 24 November 2025 15:06

Berlin: Jerman sedang berupaya membangun kembali kekuatan militernya setelah puluhan tahun dianggap terabaikan, dengan Kanselir Friedrich Merz menargetkan pembentukan angkatan bersenjata terkuat di Eropa dalam dekade mendatang.

Pemerintahan Merz telah mengajukan rancangan undang-undang yang menaikkan jumlah personel menjadi 260 ribu tentara aktif dan 200 ribu pasukan cadangan pada 2035.

Peningkatan jumlah prajurit akan dimulai dengan perekrutan sukarelawan yang diberi insentif lebih besar. Mulai tahun depan, seluruh warga berusia 18 tahun akan menerima kuesioner minat dinas militer, dan ini bersifat wajib bagi laki-laki.

Pemeriksaan kesehatan wajib bagi laki-laki usia 18 tahun dijadwalkan mulai 2027. Jika target rekrutmen tidak tercapai, pemerintah dapat memberlakukan panggilan wajib (conscription) untuk menutup kekurangan personel.

Kebijakan ini muncul di tengah perang Rusia–Ukraina serta perubahan pendekatan keamanan Amerika Serikat. Kepala pertahanan Jerman, Carsten Breuer, memperingatkan bahwa Eropa perlu bersiap menghadapi kemungkinan serangan Rusia sebelum 2029.

Peneliti Chatham House, Minna Alander, menilai rencana peningkatan personel dapat memperkuat pertahanan Eropa. “Jika target tercapai, hasilnya akan signifikan,” ujarnya, dikutip CNN, Minggu, 23 November 2025.

Rancangan undang-undang tersebut kini menunggu pembahasan Bundestag dan diperkirakan dibahas hingga akhir tahun. Jika disetujui, aturan akan berlaku mulai 1 Januari 2026. Menteri Pertahanan Boris Pistorius menegaskan bahwa kebijakan baru ini bertujuan memperkuat kesiapan tempur Jerman.

“Semakin kuat angkatan bersenjata, semakin kecil kemungkinan kita terlibat konflik,” kata Pistorius.

Namun rencana kebangkitan wajib militer memicu perdebatan publik. Survei menunjukkan tingginya penolakan di kelompok kiri dan banyak anak muda mengkhawatirkan dampaknya terhadap pendidikan. Permohonan status penolak dinas militer (conscientious objector) melonjak tajam sejak awal tahun, dengan lebih dari 3.000 pengajuan tercatat.

Di tengah perdebatan tersebut, Jerman terus meningkatkan anggaran pertahanannya sejak invasi Rusia pada 2022, menandai perubahan besar dalam kebijakan keamanan negara itu. (Keysa Qanita)

Baca juga:  Kanselir Merz Desak Uni Eropa Bertransformasi Jadi Aliansi Pertahanan Eropa

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)