Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Galih Priya Kartika Perdhana.
Hendrik Simorangkir • 2 October 2025 15:05
Tangerang: Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta menghadirkan 21 konter manual untuk melayani penumpang luar negeri yang tiba di bandara tersibuk di Indonesia itu dalam penggunaan aplikasi All Indonesia. Konter itu juga bertujuan untuk memonitoring penumpang yang masuk kategori lanjut usia (lansia) yang tidak memiliki telepon selular.
"Konter ini juga dihadirkan bagi lansia atau mungkin penumpang tertentu yang memerlukan perhatian khusus misalnya tidak memiliki telepon selular, ada sarana kios yang bisa melakukan print out. Jadi hasil registrasi itu nanti outputnya adalah print out yang bisa ditunjukkan ataupun di scan oleh petugas imigrasi ataupun bea cukai saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Galih Priya Kartika Perdhana, Rabu, 1 Oktober 2025.
Galih menuturkan, pihaknya pun menerjunkan belasan petugas untuk mendampingi penumpang melakukan pengisian data di konter manual yang belum mengetahui adanya gagasan teknologi yang memudahkan penumpang itu.
"Penumpang akan dibantu oleh petugas dari yang semula ditempatkan 7 orang khusus Terminal 3, untuk tahap awal akan ditambah menjadi 10 sampai 15 orang apabila diperlukan, melihat kepada kepadatan jumlah arus penumpang yang datang," kata Galih.
Galih menjelaskan, sebanyak 21 konter manual itu terdapat di 15 konter di Terminal 3 dan enam konter di Terminal 2, guna melayani penumpang perjalanan luar negeri. Menurut Galih, selama tiga bulan terakhir dilakukan uji coba di Bandara Soekarno-Hatta, tingkat kepatuhan penumpang mengisi data pada aplikasi All Indonesia telah mencapai presentase 70 persen.
"Untuk mendukung penggunaan aplikasi All Indonesia, kami mempersiapkan sarana dan prasarana dan segala sumber daya, baik itu petugas maupun alat-alat untuk mendukungnya," jelas Galih.
Baca: Aplikasi All Indonesia Diluncurkan, Permudah Akses Perjalanan Wisatawan Menuju Tanah Air
Galih menambahkan, implementasi konkret dari kebijakan tersebut diwujudkan, dengan menyiapkan infrastruktur dan sumber daya di
lapangan, sehingga menjadikan Imigrasi Soekarno-Hatta pionir dalam penerapan sistem deklarasi All Indonesia.
"Sistem deklarasi All Indonesia adalah wujud nyata komitmen Imigrasi Soekarno-Hatta dalam mendukung digitalisasi layanan pemerintah. Sebagai tuan rumah, kami bangga menjadi pionir penerapan layanan berbasis digital yang tidak hanya memperkuat pengawasan keimigrasian tetapi juga meningkatkan kenyamanan penumpang internasional," ungkap Galih.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meluncurkan aplikasi All Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Aplikasi itu diperuntukan bagi para wisatawan termasuk warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) yang berangkat dari luar negeri menuju Tanah Air.
"Platform All Indonesia dengan sistem digital ini mengintegrasikan layanan dari empat instansi sekaligus, yakni Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, dan Kesehatan. Tentu integrasi ini adalah buah kerja keras dari semua pihak, terutama Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan," ujar AHY, Rabu, 1 Oktober 2025.
AHY menuturkan, selain bandara, aplikasi ini dihadirkan juga untuk memperkuat pelayanan di sektor transportasi lainnya. Aplikasi ini hadir, kata AHY, seiring dengan pertumbuhan ekonomi sekaligus juga berkembangnya sektor pariwisata Indonesia.
"Aplikasi ini bukan hanya bandara, tapi juga di semua pelabuhan internasional Indonesia, karena pintu gerbang selain bandara juga adalah pelabuhan," kata AHY.
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Metrotvnews.com/Hendrik S)
AHY menjelaskan, aplikasi ini pun sudah dilakukan riset dengan membandingkan dengan sejumlah negara yang memiliki kesamaan sistem.