Transisi Energi, Pengembangan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan Dikebut

Pertamina Patra Niaga mendukung transisi energi dan pengurangan emisi karbon. Foto: Dok istimewa

Transisi Energi, Pengembangan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan Dikebut

Eko Nordiansyah • 19 July 2025 20:30

Jakarta: PT Pertamina Patra Niaga mendukung transisi energi dan pengurangan emisi karbon melalui pengembangan produk bahan bakar rendah karbon, salah satunya Sustainable Aviation Fuel (SAF). Upaya ini menjadi salah satu perhatian utama dalam gelaran Pertamina Investor Day 2025.

Perhelatan Pertamina Investor Day digelar untuk mewujudkan keberlanjutan dan visi tata kelola lingkungan, sosial, dan keberlanjutan (ESG) jangka panjang kepada para investor dan pemangku kepentingan, sekaligus menyelaraskan langkah perusahaan dengan ekspektasi investor global.

Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, mengatakan, SAF merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menyediakan energi lebih bersih dan berkelanjutan sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.

“Dalam dua tahun terakhir, kami telah melakukan tiga kali uji pasar SAF serta proses sertifikasi di seluruh rantai distribusi, mulai dari terminal BBM hingga depot pengisian bahan bakar pesawat udara,” ujar Harsono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 19 Juli 2025.

Pertamina memastikan produk SAF yang distribusikan memenuhi standar industri dan siap digunakan. Lebih lanjut, Harsono menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat adopsi SAF secara nasional, sejalan dengan Peta Jalan SAF yang telah dicanangkan.

“Kami tengah menjajaki kemitraan strategis dengan penyedia teknologi agar pengembangan SAF dapat dilakukan lebih luas. Ini merupakan langkah strategis kami dalam mendukung keberlanjutan energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau,” ungkapnya.
 

Baca juga: 

Pertamina Patra Niaga Pastikan Aspek Keselamatan di Setiap SPBU



(Ilustrasi. Foto: Dok Pertamina)

Produk bahan bakar rendah karbon

Selain SAF, Pertamina Patra Niaga juga telah meluncurkan produk bahan bakar rendah karbon lainnya seperti Biosolar dan Pertamax Green 95, yang menjadi bagian penting dalam perjalanan dekarbonisasi produk hilir Pertamina.

Dengan kesiapan infrastruktur dan pengalaman panjang dalam penyaluran energi, Pertamina Patra Niaga optimistis bahwa SAF akan menjadi game changer dalam mendukung komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi karbon sekaligus membuka peluang baru di sektor energi terbarukan.

“Kami percaya, SAF bukan sekadar produk, melainkan simbol kesiapan Indonesia memimpin transisi energi di sektor aviasi. Dengan dukungan infrastruktur dan pengalaman Pertamina, SAF diharapkan membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau,” tutup Harsono.

Sertifikasi internasional

SAF Pertamina saat ini telah memperoleh sertifikasi ISCC CORSIA (Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation) dan ISCC EU (Renewable Energy Directive — European Union), sehingga Pertamina Patra Niaga dapat memasarkan produk berkelanjutan sesuai ketentuan CORSIA dan RED EU.

Pada 2023, Pertamina Patra Niaga berhasil melaksanakan uji coba perdana SAF untuk penerbangan komersial bersama Garuda Indonesia, dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) menuju Bandara Adi Soemarmo Solo (SOC).

Selain itu, Pertamina Patra Niaga sebelumnya juga telah sukses melakukan uji coba SAF pada ajang Bali International Airshow 2024 bersama sejumlah maskapai dan mitra strategis, diantaranya Citilink, Pelita Air, dan Virgin Australia, sebagai bagian dari komitmen mendukung pengembangan ekosistem aviasi rendah emisi di Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)