Banyak warga Palestina di Jalur Gaza tewas ditembaki pasukan Israel saat berusaha mendapatkan bantuan. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 21 July 2025 07:26
Gaza: Setidaknya 85 warga Palestina tewas saat mencoba mendapatkan makanan di berbagai lokasi di Jalur Gaza pada hari Minggu, kata Kementerian Kesehatan wilayah tersebut, di hari paling mematikan bagi para pencari bantuan dalam lebih dari 21 bulan perang.
Kewaspadaan baru muncul ketika militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk beberapa bagian di Gaza tengah, salah satu dari sedikit wilayah di mana Israel jarang beroperasi dengan pasukan darat dan di mana banyak organisasi internasional yang mencoba mendistribusikan bantuan berada.
Satu kelompok mengatakan beberapa kantor diperintahkan untuk segera dievakuasi. Sejauh ini belum ada komentar langsung dari Israel.
Mengutip dari Washington Times, Senin, 21 Juli 2025, jumlah korban tewas terbesar berada di Gaza utara yang hancur, di mana kondisi kehidupan sangat memprihatinkan. Setidaknya 79 warga Palestina tewas saat mencoba menjangkau bantuan yang masuk melalui perlintasan Zikim dengan Israel, Zaher al-Waheidi, ucap kepala departemen catatan Kementerian Kesehatan kepada The Associated Press.
Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan 25 truk berisi bantuan telah masuk untuk "komunitas yang kelaparan" di Gaza, dan di sana konvoi kendaraan menghadapi kerumunan besar.
Seorang pejabat PBB, yang berbicara dengan syarat anonim karena tidak diizinkan berkomentar kepada media mengenai insiden tersebut, mengatakan pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan yang mencoba mengambil makanan dari konvoi.
Rekaman yang diambil oleh PBB dan dibagikan kepada AP menunjukkan sejumlah pria Palestina berlarian ketika tembakan otomatis terdengar.
Militer Israel mengatakan tentara menembaki ribuan warga Palestina yang berkumpul di Gaza utara yang dianggap mengancam, dan mereka mengetahui adanya beberapa korban jiwa.
Namun, militer Israel mengatakan jumlah yang dilaporkan para pejabat di Gaza jauh lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam investigasi awal. Mereka menuduh kelompok Hamas sengaja menciptakan kekacauan.
Lebih dari 150 orang terluka, beberapa dalam kondisi kritis, kata pihak rumah sakit.
Para pejabat mengatakan enam warga Palestina lainnya tewas di daerah Shakoush, ratusan meter di utara pusat Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), sebuah kelompok yang didukung AS dan Israel, di kota Rafah, selatan. Para saksi mata dan petugas kesehatan mengatakan ratusan orang tewas akibat tembakan Israel saat mencoba mengakses lokasi distribusi bantuan GHF.
Baca juga: UNRWA: Satu Juta Anak-Anak di Gaza Kelaparan akibat Blokade Israel