Sejumlah Peternak di DIY Ragu dengan Vaksin PMK

Ternak-ternak sapi di Pasar Hewan Ambarkerawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim

Sejumlah Peternak di DIY Ragu dengan Vaksin PMK

Ahmad Mustaqim • 16 January 2025 15:17

Yogyakarta: Upaya vaksinasi ternah menghindari penularan penyakit pulut dan kuku (PMK) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami persoalan di lapangan. Pemerintah setempat menyebut para pemilik ternak ada yang ragu untuk memvaksin ternaknya. 

"Banyak peternak yang merasa ternak mereka sehat dan ragu untuk memvaksinasi. Mereka muncul pertanyaan mengapa harus divaksinasi kalau ternaknya tidak menunjukkan gejala penyakit," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti, Kamis, 16 Januari 2025. 
 

Baca: 64 Ekor Sapi di Tasikmalaya Mati karena Terjangkit PMK
 
Syam mengungkapkan vaksinasi PMK pada ternak penting dilakukan untuk menekan dan memutus laju penyakit. Apalagi ribuan ternak telah terpapar PMK, khususnya sapi. 

Data DPKP DIY menunjukkan, per 15 Januari 2025, PMK sudah mencapai 2.329 kasus. Sebanyak 2.090 kasus merupakan kasus masih aktif. Kemudian, ada 20 ekor ternak dinyatakan sembuh, 166 ekor mati, dan 53 ekor dipotong paksa. 

Dari 2.329 kasus itu, penyakit PMK pada kambing hanya tercatat 1 kasus aktif, 20 ekor dipotong bersyarat, dan 20 ekor domba dipotong bersyarat. 

Dengan data itu, Syam menyatakan vaksinasi jadi bagian penting dalam pengendalian kasus PMK. Sebanyak 100 ribu dosis vaksin yang sudah diajukan nantinya akan dikirim bertahap. 

"Kami juga lakukan edukasi dan sosialisasi dengan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) supaya para pemilik ternak tak ragu dengan vaksinasi PMK pada ternaknya," jelas Syam.

Syam mengungkapkan baru 1.314 dosis vaksin hang berhasil disuntikkan pada ternak. Jumlah itu sangat kecil dibanding populasi ternak di DIY yang mencapai ratusan ribu ekor. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)