Satu KA dari Malang Batal Jalan Terimbas Argo Bromo Anggrek, KAI Refund 100 Persen

Malang: PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya meminta maaf kepada pelanggan atas pembatalan satu perjalanan kereta api dari Stasiun Malang pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Pembatalan ini terjadi akibat gangguan operasional di Stasiun Pegadenbaru yang terjadi sejak Jumat 1 Agustus 2025 dan masih dalam penanganan.

Perjalanan yang dibatalkan yakni KA 94–91 Jayabaya relasi Malang – Surabaya Pasarturi – Pasar Senen.

"Keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api merupakan prioritas utama kami. KAI terus berkoordinasi secara intensif agar penanganan gangguan di wilayah Daop 3 ini dapat segera terselesaikan dan operasional kembali normal,” kata Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, Sabtu, 2 Agustus 2025.
 

Baca: Lima Gerbong KA Argo Bromo Anggrek yang Anjok Berhasil Diangkat

Luqman menambahkan KAI telah melakukan upaya normalisasi jalur dan menerapkan pola operasi memutar bagi beberapa perjalanan yang terdampak. Namun, sebagian lainnya terpaksa dibatalkan demi menjaga keselamatan dan kelancaran layanan.

Sebagai bentuk tanggung jawab, KAI memberikan pengembalian bea tiket 100 persen kepada pelanggan yang terdampak, baik akibat pembatalan maupun keterlambatan tinggi. Pengajuan refund dapat dilakukan di seluruh loket stasiun online dalam waktu 7 x 24 jam sejak jadwal keberangkatan, tanpa dikenai biaya administrasi.

KAI juga mengimbau pelanggan untuk memantau perkembangan informasi perjalanan melalui aplikasi Access by KAI, situs resmi kai.id, atau dengan menghubungi Contact Center KAI 121.

Sebelumnya diberitakan rangkaian kereta api (KA) Argo Bromo Anggrek anjlok di emplasemen Stasiun Pegadenbaru, Subang, Jawa Barat, pada Jumat, 1 Agustus 2025. Manager Humas Daop 3 Cirebon Muhibuddin mengatakan, sejumlah gerbong yang anjlok pada peristiwa pukul 15.47 WIB itu.

"Rangkaian KA Argo Bromo Anggrek, ada lima kereta yang anjlok," kata Muhib, di Subang, Jumat, 1 Juli 2025.

Muhib mengungkap lima rangkaian kereta yang anjlok, yaitu satu kereta pembangkit, dua kereta kompartemen, dan dua kereta eksekutif. Sedangkan tujuh rangkaian kereta lainnya tidak mengalami anjlok.

Dalam peristiwa tersebut, kereta mengangkut 259 penumpang. Dari total seluruh penumpang, satu korban mengalami luka dan sudah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit.

"Saat ini, korban luka sudah diperbolehkan pulang," ujar Muhib.