Masyarakat Diajak Optimis Menuju Masa Depan Cemerlang

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Suhud. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo.

Masyarakat Diajak Optimis Menuju Masa Depan Cemerlang

Deny Irwanto • 25 April 2025 06:18

Jakarta: Semangat menjaga persatuan dan Optimisme bangsa menjadi landasan penting untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang cemerlang. Di tengah dinamika sosial dan tantangan global yang kompleks, tokoh-tokoh bangsa menyerukan pentingnya membangun optimisme kolektif dan semangat kebersamaan sebagai kunci menjawab berbagai persoalan nasional.

Merebaknya narasi pesimistis seperti 'Indonesia gelap', berbagai tokoh bangsa menegaskan bahwa bangsa ini justru tengah berada di jalur kebangkitan. 

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marsudi Syuhud, menyoroti pentingnya narasi yang membangun.

"Narasi 'Indonesia gelap' muncul saat harapan masyarakat tidak sejalan dengan realitas, apalagi dalam tekanan ekonomi. Tapi dalam ajaran agama, kita diajarkan untuk membangun dengan semangat optimisme dan kebersamaan, bukan dengan rasa takut atau saling menyalahkan," kata Marsudi dalam keterangan pers, Kamis, 24 April 2025.
 

Baca: Pembangunan Lahat Dinilai Sejalan dengan Inpres Presiden Prabowo
 
Marsudi menilai pendekatan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan keseimbangan antara harapan dan kenyataan sebagai langkah yang patut didukung.

"Presiden Prabowo hadir membawa harapan. Ia menetapkan prioritas pembangunan nasional secara strategis, menyesuaikan dengan dinamika global yang juga menimpa banyak negara, bukan hanya Indonesia," jelasnya.

Presiden Prabowo sendiri telah menetapkan prioritas pembangunan nasional secara terstruktur, sebagai respons terhadap tantangan global yang tidak hanya melanda Indonesia, tetapi juga negara-negara lain. Sikap terbuka terhadap kritik dan masukan dari berbagai pihak turut memperlihatkan komitmen kuat pada prinsip demokrasi deliberatif.

Sementara pakar komunikasi politik Universitas Indonesia, Aditya Perdana, menilai keberhasilan Presiden Prabowo dalam merangkul berbagai kekuatan politik sebagai fondasi kuat bagi stabilitas nasional. "Ini bukan hanya langkah politik, tapi modal besar untuk mempercepat pembangunan," ungkapnya.

Aditya juga menilai sikap terbuka Presiden terhadap kritik sebagai bentuk kedewasaan politik. "Pengakuan beliau atas kelemahan dalam komunikasi publik adalah wujud evaluasi diri yang dewasa, dan itu menunjukkan komitmen terhadap prinsip demokrasi yang sehat," katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)