Bibit Siklon Tropis 91S bisa Bawa Potensi Bencana di Sumsel

Sejumlah kendaraan menembus hujan lebat. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

Bibit Siklon Tropis 91S bisa Bawa Potensi Bencana di Sumsel

Lukman Diah Sari • 9 December 2025 17:54

Palembang: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa Bibit Siklon Tropis 91S yang terdeteksi di Samudera Hindia dapat memicu hujan sedang hingga lebat di Sumatra Selatan. Itensitas hujan tersebut berpotensi membawa bencana hidrometeorologi. 

"Hasil analisa BMKG teridentifikasi Bibit Siklon Tropis 91S yang mulai terbentuk sejak 7 Desember 2025 di Samudera Hindia barat daya Lampung," ungkap Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Palembang Siswanto  di Palembang, Selasa, 9 Desember 2025, melansir Antara.


Ilustrasi cuaca ekstrem. (Metrotvnews.com)

Dia menerangkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan tersebut, pusat sirkulasi bibit siklon berada di perairan lepas dengan kekuatan angin sekitar 37 kilometer per jam dan tekanan udara rendah. Hal itu, kata dia, menandakan adanya potensi gangguan cuaca.

"Dalam 24 jam ke depan, intensitas Bibit Siklon Tropis 91S diperkirakan masih bertahan, meski sirkulasinya mulai melemah dan bergerak ke arah timur laut. Kecepatan angin maksimum terpantau mencapai 20 knot," jelas Siswanto.

Dia mengatakan peluang Bibit Siklon Tropis 91S menjadi siklon masih rendah dalam 2–3 hari ke depan. Meski begitu suhu muka laut yang hangat dan pengaruh Indian Ocean Dipole (IOD) negatif meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan memperbesar potensi hujan di Sumsel.

"Dalam 48 jam ke depan, sirkulasi sistem ini diprakirakan kembali menguat dengan kecepatan angin maksimum sekitar 20 knot. Namun dalam 72 jam ke depan, kata dia, intensitasnya berangsur melemah dengan kecepatan angin berkisar 15–20 knot. Pengaruh Bibit Siklon 91S diperkirakan memicu hujan pada 14 wilayah di Sumsel dengan intensitas sekitar 20–50 mm hingga 50–100 mm," beber Siswanto.

BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di luar ruangan serta mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, terutama di wilayah dataran tinggi dan rendah. Adapun daerah yang berpotensi mengalami hujan, antara lain Musi Rawas Utara, Musi Rawas, Kota Lubuklinggau, Empat Lawang, Lahat, Pagaralam, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, Musi Banyuasin, PALI (Penukal Abab Lematang Ilir), Prabumulih, dan Ogan Komering Ilir (OKI)

"Pemerintah daerah juga diminta berkoordinasi dengan BPBD, TNI, dan Polri, agar penanganan berjalan optimal," kata Siswanto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)