Soroti Impor Ilegal Beras, Fraksi NasDem Minta Koordinasi Ditingkatkan

Jakarta: Pihak terkait diminta meningkatkan koordinasi terkait pemenuhan pangan. Hal itu disampaikan Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat merespons terjadinya impor 250 ton beras ke Sabang, Aceh. 

Viktor menyampaikan, koordinasi yang matang dan komprehensif harus dilakukan antara Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BKPS) dengan pemerintah. Agar setiap kebijakan yang diambil sejalan dengan visi besar Indonesia dan tidak menimbulkan kebijakan yang kontraproduktif.

“Kami mendorong adanya koordinasi yang lebih komprehensif antara BKPS dan pemerintah agar kebijakan yang diterbitkan tidak bertentangan dengan arah kebijakan pembangunan nasional,” kata Viktor melalui keterangan tertulis, Selasa, 25 November 2025.

Viktor menilai, daerah tidak perlu mengandalkan impor dalam memenuhi kebutuhan beras. Sebab, stok beras nasional melimpah karena memiliki cadangan beras 4 juta ton. 

"Oleh karena itu, mari kita jaga kedaulatan dan wibawa pangan Indonesia dengan mengoptimalakan stok dalam negeri tanpa bergantung pada impor,” ungkap Viktor.

Baca juga: Fraksi NasDem Soroti Impor Ilegal Beras ke Sabang di Tengah Surplus Beras Nasional

Viktor menyampaikan momentum kemandirian pangan nasional semakin nyata berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), yang menunjukkan produksi beras nasional hingga Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi nasional sekitar 27,3 juta ton. Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus sekitar 3,7 juta ton.

Ilustrasi beras. Foto: Dok. MI.

Fraksi Partai NasDem DPR RI menegaskan bahwa prestasi kemandirian pangan yang telah dicapai harus optimal dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Viktor berharap polemik tersebut tidak terulang.

“Kami berharap peristiwa ini tak terulang demi menjaga kehormatan dan kewibawaan negara yang kita cintai. Salam restorasi!” tutup Viktor.