DLH Malang Antisipasi Lonjakan Sampah di Lokasi Wisata Selama Nataru

Truk pengangkut sampah yang disiapkan untuk Nataru. Dokumentasi/DLH Kabupaten Malang.

DLH Malang Antisipasi Lonjakan Sampah di Lokasi Wisata Selama Nataru

Daviq Umar Al Faruq • 18 December 2025 15:00

Malang: Pemerintah Kabupaten Malang mengantisipasi lonjakan volume sampah di sejumlah kawasan wisata selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kawasan Gunung Bromo dan destinasi wisata Pantai Malang Selatan menjadi perhatian utama seiring meningkatnya kunjungan wisatawan.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, Ahmad Dzulfikar Nurrahman, memproyeksikan peningkatan timbulan sampah selama libur Nataru mencapai 15 hingga 20 persen dibandingkan hari normal. “Peningkatan ini didominasi oleh sampah kemasan makanan dan minuman dari aktivitas wisata,” kata Dzulfikar di Malang, Kamis, 18 Desember 2025. 

DLH telah memetakan sejumlah titik rawan lonjakan sampah. Kawasan wisata Pantai Selatan Malang, seperti Pantai Balekambang, Sendang Biru, dan Bajulmati, diprediksi mengalami peningkatan signifikan seiring tingginya aktivitas wisatawan.
 

Sementara jalur wisata menuju Gunung Bromo yang melintasi Kecamatan Tumpang dan Poncokusumo juga masuk dalam kategori zona waspada. Hal ini seiring meningkatnya tren wisata alam dan aktivitas berburu matahari terbit selama libur Nataru.

“Tidak hanya kawasan wisata, pusat-pusat keramaian di kecamatan penyangga seperti Kepanjen, Singosari, dan Lawang juga berpotensi mengalami lonjakan sampah, terutama dari sektor kuliner dan oleh-oleh,” jelas Dzulfikar.

Sebagai langkah antisipasi, DLH Kabupaten Malang menerapkan strategi Siaga Kebersihan Nataru. Strategi ini menitikberatkan pada upaya mencegah penumpukan sampah lebih dari 24 jam di lokasi-lokasi strategis.

“Prinsip kami adalah zero accumulation. Pengangkutan sampah dioptimalkan agar tumpukan tidak dibiarkan terlalu lama, terutama di kawasan wisata,” ungkap Dzulfikar.

DLH juga mengintensifkan penyapuan jalan sejak dini. Pihaknya memastikan seluruh sarana dan prasarana kebersihan berada dalam kondisi siap pakai sebelum puncak libur dimulai. 

Meski tidak menambah personel baru, DLH memberlakukan sistem lembur bagi petugas kebersihan. Penyapu jalan dan kru armada pengangkut sampah disiagakan secara bergantian selama periode Nataru.

“Skema kerja kami atur bergiliran agar layanan tetap berjalan optimal tanpa mengganggu hak istirahat petugas,” tutur Dzulfikar.


Truk pengangkut sampah yang disiapkan untuk Nataru. Dokumentasi/DLH Kabupaten Malang.

Dari sisi armada, DLH memastikan seluruh armada reguler beroperasi penuh. Lima truk siaga tambahan disiapkan sebagai unit reaksi cepat. “Armada tambahan ini bersifat mobile dan berfungsi sebagai unit reaksi cepat untuk menyisir tumpukan sampah liar atau TPS yang mengalami overload, khususnya di kawasan pantai dan jalur wisata Bromo,” ungkap Dzulfikar.

DLH juga menjalin koordinasi dengan pengelola destinasi wisata. Koordinasi itu bertujuan untuk menjaga kebersihan kawasan selama libur akhir tahun. “Kami juga berkoordinasi dan mengimbau pengelola wisata untuk menyediakan tempat sampah terpilah yang cukup dan memastikan sampah terkumpul di titikpenjemputan agar memudahkan armada DLH dalam pengangkutan,” ujar Dzulfikar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)