Kerusakan akibat serangan israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 6 December 2025 20:02
Gaza: Sebuah serangan drone Israel menewaskan dua warga Palestina dan melukai dua lainnya pada Sabtu pagi di kawasan Al-Atatra, Beit Lahiya, Gaza utara, meski gencatan senjata telah berlangsung hampir dua bulan, menurut sumber medis kepada media Anadolu Agency, Sabtu, 6 Desember 2025.
Staf di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza menerima dua jenazah pria dan dua warga yang terluka setelah serangan tersebut, yang menurut sumber medis dilakukan oleh drone quadcopter Israel.
Dalam insiden terpisah, Direktorat Pertahanan Sipil Gaza mengatakan bahwa serangan Israel pada Jumat malam menewaskan salah satu anggotanya, Suhail Abdullah Dahman, serta melukai putranya secara kritis saat mereka dalam perjalanan memeriksa rumah mereka di proyek perumahan Beit Lahiya, sebuah area di luar kendali militer Israel.
Direktorat tersebut mengatakan bahwa kematian Dahman meningkatkan jumlah personel Pertahanan Sipil yang tewas sejak Oktober 2023 menjadi 142 orang.
Pada Sabtu pagi, militer Israel juga melancarkan serangkaian serangan udara berat dan melakukan penghancuran di beberapa area yang berada di bawah kendalinya di seluruh Jalur Gaza, menandai pelanggaran baru terhadap perjanjian gencatan senjata yang memasuki fase pertama pada 10 Oktober.
Tentara Israel terus menguasai koridor selatan dan timur Jalur Gaza, serta sebagian besar wilayah utara, mencakup lebih dari 50 persen wilayah kantong tersebut.
Israel terus melanggar gencatan senjata yang ditandatanganinya dengan Hamas, dengan ratusan pelanggaran dan 366 warga Palestina tewas hingga Kamis, menurut sumber resmi Gaza.
Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 70.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai hampir 171.000 lainnya dalam serangan-serangan di Gaza.
Baca juga: Berbicara dengan Mahmoud Abbas, Kanselir Jerman Dukung Rencana Perdamaian AS