Kondisi langit wilayah Kembangan, Jakarta Barat, pada Minggu, 27 Agustus 2023. (Medcom.id/LDS)
Kautsar Widya Prabowo • 29 August 2023 17:37
Jakarta: Angka kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dalam bulan Juli meningkat. Peningkatan kasus disebabkan salah satunya karena polusi udara.
"Bulan juli 2023, (sebanyak) 156 (ribu), ya agak naik dibanding Mei Juni," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Agustus 2023.
Ani tak membeberkan angka kasus pada Mei dan Juni. Namun, ia pastikan peningkatan kasus tidak signifikan.
Selain itu, kasus ISPA hampir didominasi oleh balita dan anak-anak. Ia menghimbau orang tua untuk mengurangi aktvitas anak di luar rumah.
"Yang paling penting menjaga daya tubuh kita tetap baik, jadi kalau bayi balita pastikan imunisasi lengkap, gizi seimbang dan itu sangat membantu," jelasnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membentuk Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara. Kehadiran komite ini untuk merespons dampak polusi udara yang makin memburuk di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, menyebut langkah strategis harus diambil untuk menangani melonjakanya kasus ISPA. Tercatat, polusi udara di Jabodetabek memicu ratusan ribu kasus ISPA tiap bulannya.
"Adanya peningkatan kasus ISPA yang dilaporkan di Puskesmas maupun rumah sakit di Jabodetabek perbulan rata-rata di atas 200.000 kasus,” kata Dirjen P2P Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu dilansir dari Headline News di Metro TV, Senin, 28 Agustus 2023.