Gedung MPR dan DPR. FOTO: MI/Bary Fathahillah
Angga Bratadharma • 12 July 2023 09:27
Jakarta: Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI M Nurdin menyampaikan sandang merupakan salah satu komoditas penting yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Artinya perlunya pengaturan secara jelas dengan Baleg DPR tengah melakukan pemantauan dan peninjauan terhadap UU terkait industri dan perdagangan sandang.
"Saat ini, industri dan perdagangan sandang di Indonesia telah menjadi komoditas penting dan dapat memengaruhi sistem perekonomian nasional. Untuk itu perlu diatur dengan baik agar kebutuhan sandang tercukupi dan tidak mengganggu sistem perekonomian nasional yang ada," ungkapnya, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 12 Juli 2023.
Menurutnya belum adanya badan dan aturan jelas terkait sandang berdampak terhadap lemahnya industri dan perdagangan sandang dalam negeri, yang bahkan tidak mampu untuk bersaing di pasar domestik.
Sebagai bentuk upaya memperkuat sektor sandang di Indonesia, Baleg DPR menyerap masukan dari berbagai pihak terkait, salah satunya dari para pelaku industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di provinsi Jawa Barat.
"Nah di Jawa Barat kita lihat tadi dari beberapa stakeholder terkait masalah sandang, banyak dari mereka yang merasakan perlu adanya undang-undang yang mengatur masalah sandang ini. Oleh karena itu masukan ini akan kita bawa ke Baleg untuk kita susun dalam draf dari undang-undang," ujarnya.
Selain itu, M Nurdin yang merupakan Anggota Komisi III DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat X itu juga menyoroti upaya penindakan dan perlindungan yang dilakukan pemerintah dan aparat penegak hukum terhadap maraknya peredaran produk industri TPT bekas dan ilegal dari negara asing.
"Jadi dalam kaitan dengan masalah ini, tidak hanya masalah peraturan tapi juga bagaimana penindakan dan perlindungan aparat penegak hukum serta pemerintah yang perlu ditinjau ulang terhadap masalah-masalah seperti impor ilegal dan masuknya barang-barang bekas yang sangat mengganggu perkembangan industri tekstil di dalam negeri," paparnya.
Isu-isu terkait permasalahan sandang seperti itu menjadi salah satu penyebab sulitnya industri TPT berkembang dan maju di Indonesia. Untuk itu, Nurdin mengatakan, pihaknya akan berupaya penuh dalam membenahi sektor sandang yang melibatkan banyak kementerian dan lembaga.
"Laporan-laporan yang tidak sama antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian akan kita evaluasi, masalahnya akan kita benahi. Karena dalam masalah ini ada 19 lembaga terkait sandang, jadi ada cukup banyak yang harus kita pelajari," pungkasnya.