Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Husen Miftahudin • 2 October 2023 16:13
Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan hari ini berada di jalur hijau. Berdasarkan pemantauan, IHSG di sepanjang perdagangan awal pekan ini terus berada di jalur positif.
Mengutip laman RTI, Senin, 2 Oktober 2023, IHSG ditutup di posisi 6.978 atau naik 38,39 poin, setara 0,55 persen.
Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 6.939. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 6.984 dan level terendahnya di 6.939.
Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 17,70 miliar lembar saham senilai Rp8,38 triliun. Sebanyak 270 saham menguat, 253 saham melemah, dan 230 saham stagnan.
Baca juga: 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan di Tengah Potensi Menguatnya IHSG
Menguat terbatas
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini diprediksi bergerak menguat terbatas seiring adanya laporan inflasi dalam negeri Indonesia periode September 2023.
"IHSG berpeluang menguat terbatas pada awal pekan ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.
Dari dalam negeri, sentimen datang dari data inflasi periode September 2023 yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini.
Konsensus memperkirakan inflasi September 2023 berada di level 0,13 persen
month to month (mtm) dan 2,23 persen
year on year (yoy), dengan inflasi inti diperkirakan mencapai 2,02 (yoy). Sebagai catatan,
inflasi Agustus 2023 tercatat di level 3,27 persen (yoy), sementara inflasi inti mencapai 2,18 persen (yoy).
Selain itu, terdapat pula data Indeks Manajer Pembeli (PMI) Nikkei Indonesia periode September 2023, yang mana Indonesia mencatatkan PMI manufaktur tertinggi di Asia Tenggara periode Agustus 2023 sebesar 53,9 poin atau naik 1,13 persen dibandingkan periode Juli 2023 di angka 53,3.
PMI manufaktur Indonesia sudah berada dalam fase ekspansif selama 25 bulan terakhir, namun, di sisi lain masih adanya sentimen negatif dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Masih tercatatnya
capital outflow sepanjang 2023 secara
year to date (ytd) tetap perlu diwaspadai oleh para investor.