Toko di Tanah Abang sepi. Foto: Medcom.id/Daniel Christian Duta Erlangga.
Media Indonesia • 29 September 2023 11:28
Jakarta: Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, mengeluhkan praktik usaha yang dijalankan TikTok Shop, yang dinilai merugikan sejumlah penjual karena barang yang dijual di platform tersebut lebih murah dari harga biasanya.
Pedagang toko Zaskia Accessories Tanah Abang, Dede, 23 tahun, menyampaikan rata-rata harga barang aksesoris yang dijual di TikTok dipatok hampir setengah harga dari yang dipasarkan. Ia menyebut perusahaan TikTok itu mengguyur sejumlah diskon harga ke konsumen.
"Kami jual harga bros jilbab itu sekitar Rp25 ribu. Tapi, karena ada subsidi dari TikTok itu cuma jadi Rp12.500-Rp15.000 per unitnya. Ini kan bisa menghancurkan harga-harga produk kami karena mereka banyak diskon," terang Dede di Pasar Tanah Abang, dilansir Media Indonesia, Jumat, 29 September 2023.
Dede menuturkan ada penurunan omzet yang dialami tokonya selama sebulan terakhir. Jika biasanya tokonya bisa meraup hingga Rp10 juta dalam sehari, kini pihaknya hanya bisa mendapatkan setengah dari omzet itu.
Baca juga: Pasar Tradisional Vs Live Shopping, Mana Lebih Untung?
Penurunan omzet
"Ada penurunan omzet yang jauh. Sebelum April atau puasa kemarin, omzet kami bisa mencapai Rp10 juta. Tapi, sekarang setengahnya saja kami sudah
ngos-ngosan," katanya.
Ia berharap pemerintah dapat melindungi usaha kecil dengan pengawasan dalam sistem perdagangan elektronik guna menyelamatkan nasib usaha pedagang di Pasar Tanah Abang. Hal ini merespon diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik.
"Kalau bisa harus ada pengaturan impor barang-barangnya agar harganya tidak turun drastis," tegas Dede.
Salah satu pedagang dari toko Adis Kerudung di Tanah Abang, Yayan, 31 tahun, juga mengutarakan hal yang sama. Ia menilai ada persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan barang di TikTok Shop.
"Ada persaingan harga yang tidak benar, karena harga di sana lebih murah. Pendapatan kami pun merosot akhir-akhir ini," kata dia.
Yayan mengaku enggan beralih berjualan secara daring. Ia mengeklaim dari segi kualitas bahan kerudung yang dijual di tokonya jauh lebih baik ketimbang yang ada di TikTok Shop. "Meski agak mahal kerudung kami, tapi kami pastikan mutu bahan kami dibanding yang dijual dari
online itu," ucapnya. (
Insi Nantika Jelita)