Ilustrasi. Foto: Freepik
Jakarta:
Harga minyak ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu, karena laporan inflasi yang lebih dingin mendukung harapan penurunan suku bunga.
Namun kenaikan harga minyak tertahan oleh kenaikan tak terduga dalam pasokan minyak mentah domestik mingguan dan proyeksi Federal Reserve yang hawkish yang menyerukan pengurangan pemangkasan.
Melansir Investing.com, Kamis, 13 Juni 2024, pada pukul 14:30 WIB (18:30 GMT), minyak berjangka Brent naik 0,8 persen menjadi USD82,60 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 0,7 persen menjadi USD78,50 per barel.
The Fed secara mengejutkan hawkish
CPI meningkat kurang dari yang diharapkan Federal Reserve mempertahankan suku bunga stabil pada perdagangan Rabu, tetapi sekarang melihat hanya satu kali penurunan suku bunga untuk tahun ini, karena inflasi diperkirakan akan lebih tinggi daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Pergeseran dalam proyeksi SEP The Fed lebih hawkish daripada yang kami perkirakan," kata para ekonom di Jefferies dalam sebuah catatan hari Rabu setelah keputusan tersebut.
Data yang dirilis Rabu sebelumnya menunjukkan harga konsumen AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada basis tahunan di Mei, menunjukkan kemungkinan pelonggaran dalam tekanan harga yang dapat mempengaruhi bagaimana pembuat kebijakan Federal Reserve melihat jalur suku bunga di masa depan.
Indeks harga konsumen dari Departemen Tenaga Kerja naik 3,3 persen bulan lalu, sedikit melambat dari 3,4 persen di April. Bulan ke bulan, pembacaan melambat menjadi 0,0 persen dari 0,3 persen.
Tanda-tanda kekuatan pasar tenaga kerja AS baru-baru ini dan inflasi yang tetap tinggi menunjukkan suku bunga akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama, sebuah skenario yang menjadi pertanda buruk bagi pertumbuhan ekonomi global dan potensi permintaan minyak.
Persediaan AS secara mengejutkan meningkat
Data inventaris resmi menunjukkan persediaan minyak mentah naik 3,7 juta barel dalam sepekan hingga 7 Juni, mengacaukan ekspektasi untuk penurunan 1,2 juta barel.
Selain pasokan minyak mentah, stok bensin dan distilat juga naik 2,6 juta dan 881 ribu barel, memupus harapan konsumsi bahan bakar AS meningkat dengan dimulainya musim panas yang padat perjalanan.