Tiga Orang Ditangkap di UEA atas Pembunuhan Rabbi Israel

Ilustrasi penangkapan. (Medcom.id)

Tiga Orang Ditangkap di UEA atas Pembunuhan Rabbi Israel

Willy Haryono • 25 November 2024 16:03

Abu Dhabi: Otoritas Uni Emirat Arab (UEA) menangkap tiga orang terkait kematian seorang rabbi asal Israel, Zvi Kogan. Pemerintah Israel menyebut insiden ini sebagai "aksi teror antisemit." 

Rabbi Kogan, yang juga memegang kewarganegaraan Moldova dan merupakan perwakilan gerakan Chabad, ditemukan tewas setelah dilaporkan hilang sejak Kamis lalu.

Kementerian Dalam Negeri UEA, pada Minggu 24 November 2024, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menemukan jenazah Rabbi Zvi Kogan dan menangkap tiga tersangka yang diduga terkait kematiannya. 

Identitas dan afiliasi para tersangka belum diungkap, tetapi kementerian menyatakan bahwa proses hukum sedang berjalan dan informasi lebih lanjut akan dirilis setelah penyelidikan selesai.

Rabbi Zvi Kogan merupakan perwakilan Chabad, sebuah gerakan Yahudi Hasidik yang memiliki komunitas dan lembaga di berbagai negara. 

Menurut situs resmi Chabad, Kogan diculik dari Dubai, salah satu emirat di UEA. Rabbi ini dikenal karena perannya dalam mendirikan pusat pendidikan Yahudi pertama di wilayah tersebut serta mempromosikan ketersediaan makanan kosher.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Kogan dan menyebut pembunuhan tersebut sebagai tindakan teror yang keji dan bermotif antisemitisme. 

"Israel akan menggunakan segala cara yang dimiliki untuk membawa pelaku dan pihak yang mendalangi kejahatan ini ke pengadilan," tegas Netanyahu, dikutip dari CNN, Senin 25 November 2024.

Sementara itu, Gedung Putih turut mengutuk insiden ini. Sean Savett, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, menyatakan bahwa pembunuhan Rabbi Kogan adalah "kejahatan mengerikan terhadap semua yang mendukung perdamaian, toleransi, dan koeksistensi". 

Ia juga menegaskan bahwa AS bekerja sama erat dengan otoritas Israel dan UEA untuk memberikan dukungan yang diperlukan dalam menangani kasus ini.

Rabbi Kogan memiliki hubungan yang mendalam dengan komunitas Yahudi global. Istrinya, Rivky, adalah warga negara AS, sementara pamannya, Rabbi Gavriel Holtzberg, menjadi korban serangan teroris di Mumbai pada tahun 2008.

Komunitas Yahudi di UEA sendiri diperkirakan berjumlah ribuan orang. Tahun lalu, UEA membuka sinagoga pertama yang dibangun secara khusus dalam kompleks "Abrahamic Family House," yang juga mencakup masjid dan gereja sebagai simbol harmoni antaragama.

Hubungan antara UEA dan Israel semakin menghangat sejak 2020 melalui Kesepakatan Abraham yang dimediasi oleh AS. Namun, sejak serangan 7 Oktober lalu, kehadiran publik warga Israel dan komunitas Yahudi di UEA semakin berkurang. Beberapa anggota komunitas Yahudi bahkan menutup sinagoga informal di Dubai karena alasan keamanan.

Otoritas Israel juga memperbarui imbauan perjalanan bagi warganya, merekomendasikan untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke UEA serta membatasi pergerakan dan tetap berada di tempat yang aman selama kunjungan. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Hilang di UEA, Seorang Rabi Ditemukan Tewas

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)