Jokowi Instruksikan Kemenkeu Tambah Anggaran Subsidi Pupuk Rp14 Triliun

Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Setpres.

Jokowi Instruksikan Kemenkeu Tambah Anggaran Subsidi Pupuk Rp14 Triliun

Indriyani Astuti • 3 January 2024 11:36

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengajukan penambahan dana subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun. Jokowi menyebut hal yang masih dikeluhkan para petani ialah masalah ketersediaan pupuk. 

"Subsidi pupuk juga saya sudah meminta ke Mentan (Menteri Pertanian Amran Sulaiman), Menkeu (Menteri Keuangan Sri Mulyani) untuk ajukan dana tambah Rp14 triliun untuk subsidi pupuk," ujar Jokowi menanam padi bersama di Banyumas, Jawa Tengah, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 3 Januari 2024.

Jokowi mengatakan para petani dapat membeli pupuk subsidi tanpa harus menunjukkan kartu tani. Cukup dengan kartu tanda penduduk (KTP). Kartu Tani sudah dibagikan oleh pemerintah sejak 2017. Jokowi mengatakan pemerintah menyiapkan 1,7 ton pupuk untuk persiapan penanaman dan masa panen 2024.

"Saya kira itu mencukupi dan keluhan pupuk saya harapkan tidak ada lagi," ujarnya.
 

Baca juga: Tahun Pemilu, Jokowi Berencana Naikkan Subsidi Pupuk Capai Rp14 Triliun

Menurut Jokowi, ketersediaan pupuk perlu dipastikan sejak awal tahun. Selain itu ia meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membereskan irigasi dan lain-lain agar petani bisa mulai menanam.

Saat ditanya soal dugaan kebocoran pupuk subdisi karena masih ada petani yang kesulitan mendapatkannya, Kepala Negara meminta program penyalurannya dikontrol. Mulai dari distribusi hingga pengecer.

"Ya itu harus dikontrol terus, distributor, pengecer, dikontrol jangan sampai pupuk subsidi dijual ke tempat yang bukan petani. Memang ada kebocoran begitu tapi semua akan diawasi dan dikontrol," ucap Jokowi.

Jokowi berpesan agar para petani mulai melakukan penanaman padi. Pasalnya, musim hujan sudah mulai mengguyur sejumlah wilayah Indonesia setelah dilanda kekeringan akibat El Nino.

"Saya mau memastikan di awal Januari ini mulai menanam semuanya karena hujan sudah turun. Air berarti sudah tercukupi kebutuhannya dari hujan sehingga tanam. Di Desember (2023) kita tanam 1,4 juta, di Januari (2024) 1,7 juta hektare, kemudian Februari (2024) 1,4 juta hektare. Jadi kita harapkan ada peningkatan produksi beras kita di masa panen Maret-April mendatang," terang Presiden.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)