Ribuan Keluarga di Kabupaten Malang Terancam Dampak Kekeringan

Ilustrasi--Petani memangkasi tanaman padi yang gagal tanam akibat areal persawahan kekurangan air. (MGN/Nur Soli)

Ribuan Keluarga di Kabupaten Malang Terancam Dampak Kekeringan

Daviq Umar Al Faruq • 21 August 2024 12:45

Malang: Ribuan keluarga di 20 desa pada 6 kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, diprediksi terdampak kekeringan tahun ini. Catatan ini berdasarkan data desa terdampak bencana kekeringan yang dikeluarkan oleh BPBD Kabupaten Malang pada 2023.

"Potensi kita gunakan yang tahun terakhir, 2023 itu enam kecamatan 20 desa," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Rabu 21 Agustus 2024.

Rincian desa yang terancam mengalami kekeringan ialah Desa Klampok di Kecamatan Singosari, dengan jumlah warga 209 kepala keluarga (KK). Kemudian, Desa Jabung dan Desa Kemiri di Kecamatan Jabung, dengan jumlah warga 1.535 KK.

Lalu 11 desa di Kecamatan Sumbermanjing Wetan dengan jumlah warga 4.931 KK. Di antaranya Desa Sumbermanjing Wetan, Desa Sumberagung, Desa Kedungbanteng, Desa Tambakasri, Desa Ringinsari, Desa Argotirto, Desa Sitiarjo, Desa Klepu, Desa Ringinkembar, Desa Tambakrejo dan Desa Druju.

Selanjutnya, empat desa di Kecamatan Kalipare dengan jumlah warga 646 KK. Di antaranya Desa Sumberpetung, Desa Kalipare, Desa Kalirejo, dan Desa Putukrejo. Disusul Desa Sumberoto di Kecamatan Donomulyo dengan jumlah warga 555 KK. Terakhir, Desa Karangkates di Kecamatan Sumberpucung dengan jumlah warga 496 KK.

"Total ada 8.372 KK dari 20 desa di enam kecamatan itu," imbuhnya.
 

Baca juga: Ratusan Keluarga di Jepara Krisis Air Bersih

Sadono menerangkan, data potensi desa yang terdampak kekeringan di Kabupaten Malang tetap sama selama beberapa tahun terakhir. Peningkatan wilayah terdampak kekeringan hanya terjadi pada 2019.

"Kalau dibanding 2019 itu meningkat, cuma pemetaannya berubah. Artinya seperti di Kromengan, tahun-tahun sebelumnya belum pernah ada laporan kekeringan. Kemudian Lawang Sidoluhur, itu tahun kemarin sudah enggak ada artinya sudah hilang dari peta, kemudian Blandit Timur Wonorejo Singosari itu juga sudah enggak ada," jelasnya.

Sadono mengaku, ada beberapa wilayah di Kabupaten Malang yang sudah tidak terdampak kekeringan. Namun, juga ada wilayah yang justru bertambah kawasan terdampak kekeringannya.

"Donomulyo itu seperti Banjarejo, Tlogosari, itu sekarang sudah nggak ada, tinggal satu Desa Sumberoto. Tapi Sumbermanjing Wetan bertambah, yang awalnya empat desa itu tahun kemarin jadi sembilan desa," ujarnya.

Ia menyebutkan, ada beberapa alasan sejumlah wilayah di Kabupaten Malang sudah tidak lagi terdampak kekeringan. Salah satunya karena program bantuan pemerintah berupa sumur bor.

"Bisa jadi karena program pemerintah, sudah ada pengeboran melalui hippa. Kemudian ada lagi perluasan jaringan distribusi PDAM. Gedangan sudah enggak ada tahun kemarin karena sudah ada perluasan, termasuk sebetulnya harusnya tahun ini di Desa Druju juga dapat proyek hippam dari Cipta Karya. Tapi bertambah, karena memang di tahun kemarin kemaraunya lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya," terangnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)