Gaza terus digempur oleh Israel. Foto: EFE-EPA
Medcom • 28 March 2024 11:35
Gaza: Pasukan Israel menggempur Gaza yang terkepung pada Rabu dan melawan Hamas di sekitar beberapa rumah sakit. Serangan tetap dilakukan meskipun ada permintaan gencatan senjata dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Pembicaraan di Qatar mengenai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera yang melibatkan mediator Amerika Serikat (AS) dan Mesir sejauh ini tidak membuahkan hasil. Israel dan kelompok pejuang Hamas pun saling menyalahkan.
Ketegangan meningkat antara Israel dan sekutu utamanya Amerika Serikat karena kekurangan pangan yang parah di Gaza dan melonjaknya jumlah korban sipil dalam perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober.
AS juga menentang rencana Israel untuk melancarkan serangan daratnya ke kota Rafah di ujung selatan, yang mana dihuni oleh 1,5 juta orang, sebagian besar dari mereka mengungsi akibat perang.
Dalam pengeboman besar-besaran di malam hari, serangan Israel kembali menghantam Kota Gaza dan Rafah, di mana bola api pengeboman tersebut ramai menerangi langit.
Pasukan Israel telah memerangi militan di sekitar tiga rumah sakit di Gaza. Hal ini menimbulkan ketakutan bagi para pasien, staf medis, dan pengungsi di dalam rumah sakit tersebut.
Pertempuran telah berkobar sejak pekan lalu di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, yang merupakan rumah sakit terbesar di wilayah tersebut, dan baru-baru ini di dekat dua rumah sakit di kota utama Khan Yunis di bagian selatan, Al-Amal dan Nasser.
Tentara dan dinas keamanan Shin Bet mengatakan mereka terus mengupayakan kegiatan operasional yang tepat di kedua kota tersebut.
“Sambil mencegah kerugian terhadap warga sipil, pasien, tim medis, dan peralatan medis,” ujar pihak Shin Bet dikutip dari Malay Mail pada Kamis, 28 Maret 2024.
Shin Bet juga mengatakan bahwa puluhan militan telah terbunuh di wilayah Al-Shifa dan ratusan teroris telah ditangkap.
Tank dan kendaraan lapis baja Israel juga berkumpul di sekitar Rumah Sakit Nasser, kata kementerian kesehatan Gaza, seraya menambahkan bahwa tembakan telah dilepaskan namun belum ada serangan yang dilakukan.
“Kami beroperasi di daerah tersebut, namun kami belum pernah berada di dalam rumah sakit,” ujar seorang juru bicara militer mengatakan kepada AFP.
Bulan Sabit Merah Palestina memperingatkan bahwa ribuan orang terjebak di dalam dan “nyawa mereka dalam bahaya”.