Jubir Kremlin Dmitry Peskov. (EFE)
Marcheilla Ariesta • 6 November 2024 18:36
Washington: Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat (AS) membantah tuduhan campur tangan Moskow dalam pemilihan presiden AS. Bantahan ini dikeluarkan usai pihak berwenang mengatakan, ada ancaman bom palsu yang diduga berasal dari Rusia.
Biro Investigasi Federal (FBI) mengonfirmasi bahwa ancaman bom ke lokasi pemungutan suara di beberapa negara bagian kemungkinan berasal dari domain email Rusia.
Namun, FBI menambahkan, tidak ada ancaman yang terbukti kredibel. Mereka smepat memaksa penutupan sementara beberapa tempat pemungutan suara.
Hal itu terjadi setelah intelijen AS bulan lalu menilai bahwa agen Rusia berada di balik video palsu yang dimaksudkan untuk menunjukkan seseorang menghancurkan surat suara di Pennsylvania pada akhir Oktober.
Kedutaan Besar Rusia di Washington mengatakan tuduhan AS itu "fitnah dan tidak berdasar."
"Semua insinuasi tentang 'intrik Rusia' adalah fitnah jahat, yang diciptakan untuk digunakan dalam perjuangan politik dalam negeri Amerika Serikat," kata kedutaan dalam pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita milik pemerintah RIA Novosti, Rabu, 6 November 2024.
Kedutaan Besar mengatakan bahwa "tidak menerima bukti apa pun dalam kontaknya dengan pejabat AS atau bahkan permintaan apa pun terkait cerita yang dipromosikan di media," dan menuduh otoritas dan media AS "histeris" atas dugaan disinformasi Rusia terkait pemilu.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov telah berulang kali membantah adanya campur tangan pemilu oleh Moskow, dengan mengatakan tuduhan itu sama sekali tidak berdasar.
Baca juga: Ancaman Bom Paksa 10 TPS di Georgia Buka hingga Larut Malam