Menko Pangan: Digitalisasi Layanan Karantina Lindungi Sumber Daya Pangan Dalam Negeri

Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat bertemu Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean. Foto: dok Barantin.

Menko Pangan: Digitalisasi Layanan Karantina Lindungi Sumber Daya Pangan Dalam Negeri

Ade Hapsari Lestarini • 12 November 2024 08:39

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengapresiasi strategi dan langkah yang dilakukan Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean guna mengoptimalkan fungsi karantina.

Menurut Menko Zulkifli Hasan, langkah yang diambil tersebut sudah tepat, agar ke depan layanan karantina makin mudah dan mengutamakan perlindungan sumber daya pangan di dalam negeri, melalui optimalisasi layanan digital.

Menurut pria yang kerap disapa Zulhas ini, Barantin merupakan instansi strategis yang memegang peran penting dalam upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ke wilayah Indonesia. Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Badan Karantina Indonesia di Jakarta, Senin, 11 November 2024.

Menurut Menko Pangan Zulkifli Hasan, sebenarnya ia sudah mengetahui tentang lembaga serta tugas dan fungsi Badan Karantina Indonesia sejak lama, saat ia masih menjabat sebagai Menteri Kehutanan.

Ia menambahkan, menurutnya instansi Barantin yang kini telah menjadi Lembaga Pemerintahan Non Kementerian langsung di bawah Presiden memiliki peran yang penting dan strategis dalam upaya mendukung penguatan aspek di bidang pangan.

 

Baca juga: Barantin Komitmen Perkuat Pengawasan Hewan, Ikan & Tumbuhan



Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat bertemu Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean. Foto: dok Barantin.
 

Sistem pre border


Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M Panggabean, menjelaskan sebelum komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan juga pangan masuk ke Indonesia, petugas karantina telah melakukan analisis risiko terlebih dahulu baik secara keilmuan maupun secara langsung melakukan penilaian kelayakan di negara asalnya.

Dengan sistem pre border, menurutnya diharapkan ketika komoditas masuk ke Indonesia sudah dipastikan kesehatan, keamanan dan kelayakannya.

"Jadi kita tidak hanya pemeriksaan saat tiba dipelabuhan, pemeriksaan di pelabuhan merupakan bagian dari sistem karantina, pemeriksaannya sudah dilakukan sebelum produk tersebut masuk ke Indonesia baik terhadap hama dan penyakitnya maupun keamanan pangannya. Kalau tidak sesuai ya pilihannya ditolak atau dimusnahkan," jelas Sahat kepada Menko Pangan.

Sahat juga menekankan saat ini, fokus strategi Barantin meliputi digitalisasi layanan, revitalisasi laboratorium dan pengembangan sumber daya manusia. Ia pun menekankan bahwa Barantin siap mendukung dan mendorong program Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Koordinator Bidang Pangan dalam menyukseskan swasembada pangan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)