Wall Street. Foto: Unsplash.
New York: Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun pada hari Senin (Selasa WIB) dengan para pedagang mempertimbangkan data inflasi AS yang baru di tengah kekhawatiran bahwa reli pasar dapat melambat.
DJIA kehilangan 240,52 poin, atau 0,6 persen dan menetap di 39.566,85. S&P 500 merosot 0,2 persen menjadi ditutup pada 5.243,77. Sebaliknya, Nasdaq Composit yang berbasis teknologi bertambah 0,11 persen menjadi berakhir pada 16.396,83.
Investor tetap berhati-hati mengenai laju penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini dan seberapa cepat para bankir bank sentral dapat memenuhi target inflasi 2 persen. Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada hari Jumat bahwa pertumbuhan ekonomi tetap kuat dan inflasi masih di atas target.
“Itu berarti kita tidak perlu terburu-buru untuk melakukan pemotongan.Perekonomian saat ini kuat, dan pasar tenaga kerja juga kuat saat ini. Dan inflasi telah menurun. Kami bisa dan kami akan berhati-hati dengan keputusan ini karena kami bisa melakukannya.” jelas dia dikutip dari CNBC International, Selasa, 2 April 2024.
Menurut CME FedWatch Tool, data dana berjangka fed fund menunjukkan kemungkinan 58 persen bank sentral akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Juni,
imbal hasil naik
Imbal hasil Treasury naik karena investor mempertimbangkan pernyataan Powell sebelumnya dan angka inflasi utama. Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun yang menjadi acuan terakhir naik hampir 13 basis poin menjadi 4,319 persen.
Para pedagang bereaksi terhadap indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, yang dirilis pada penutupan pasar pada hari Jumat Agung. PCE Inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, menunjukkan inflasi naik 2,8 persen dalam basis 12 bulan di bulan Februari, sesuai dengan ekspektasi. Secara bulanan, angka tersebut naik 0,3 persen dari bulan lalu.