IAEA Peringatkan 'Bencana Nuklir' usai Serangan Drone terhadap PLTN Zaporizhzhia

Kepala IAEA Rafael Grossi. (EPA)

IAEA Peringatkan 'Bencana Nuklir' usai Serangan Drone terhadap PLTN Zaporizhzhia

Willy Haryono • 8 April 2024 15:02

Jenewa: Badan pengawas atom PBB telah memperingatkan potensi "bencana nuklir besar" setelah terjadinya serangan pesawat tak berawak (drone) terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina yang kini dikuasai Rusia.

Sebuah ledakan di dekat gedung reaktor dan noda darah yang menunjukkan satu korban jiwa pada hari Minggu juga dilaporkan, termasuk ledakan di kubah unit pembangkit listrik keenam pembangkit listrik tersebut.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, menyebut serangan itu "sembrono." Ini merupakan penargetan langsung fasilitas nuklir untuk pertama kalinya sejak November 2022 dalam aksi militer sehingga membahayakan keselamatan dan keamanan nuklir.

Tak lama setelah serangan dilaporkan, para ahli dari badan nuklir tersebut dikirim ke tiga lokasi yang terkena dampak dan dapat memastikan dampak fisik dari ledakan drone tersebut, kata IAEA.

Serangan itu menargetkan salah satu dari enam gedung reaktor yang menampung peralatan pengawasan dan komunikasi, sebut IAEA.

"Saat mereka berada di atap reaktor, unit 6, pasukan Rusia menyerang apa yang tampak seperti pesawat tak berawak yang mendekat. Hal ini disusul dengan ledakan di dekat gedung reaktor," kata IAEA dalam sebuah pernyataan, mengutip dari laman Independent.co.uk, Senin, 8 April 2024.

Tim IAEA mengamati sisa-sisa drone di lokasi ini dan dua lokasi dampak lainnya.

"Di salah satu lokasi, di luar laboratorium, mereka melihat noda darah di samping kendaraan logistik militer yang rusak, yang mengindikasikan setidaknya satu korban jiwa," sebut IAEA.

Ledakan keras dan tembakan senapan terdengar di lokasi nuklir sepanjang hari oleh para ahli. "Selain itu, tim IAEA mendengar beberapa tembakan artileri keluar dari dekat pabrik," sambungnya.

"Ini adalah peningkatan besar dalam bahaya keselamatan dan keamanan nuklir yang dihadapi PLTN Zaporizhzhia. Serangan sembrono seperti itu secara signifikan meningkatkan risiko kecelakaan nuklir besar dan harus segera dihentikan," tegas Grossi.

Ia memperingatkan bahwa tidak seorang pun "dapat mengambil keuntungan militer atau politik dari serangan terhadap fasilitas nuklir."

"Menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir adalah hal yang tidak boleh dilakukan," pungkas Grossi.

Baca juga:  Rusia-Ukraina Saling Menyalahkan Terkait Serangan ke Pembangkit Tenaga Nuklir

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)