Pemkab Jepara Tetapkan Status Darurat DBD

Ilustrasi. (MGN/Amir Zakky)

Pemkab Jepara Tetapkan Status Darurat DBD

Media Indonesia • 28 February 2024 14:51

Jepara: Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jepara, Jawa Tengah semakin mengkhawatirkan. Dalam dua bulan 500 orang terserang dan 12 orang di antaranya meninggal, Pemerintah Kabupaten Jepara mulai Rabu, 28 Februari menetapkan darurat DBD.

Jumlah pasien DBD di Kabupaten Jepara kian mengkhawatirkan. Jumlahnya terus berjatuhan dari ratusan pasien sebagian besar adalah anak-anak dirawat di beberapa rumah sakit baik di daerah sendiri maupun luar daerah dalam dua bulan terakhir.

"Saat ini Jepara berstatus tanggap darurat DBD," kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara Eko Cahyo Puspeno di Jepara, Rabu, 28 Februari 2024.

Penetapan darurat DBD di Jepara ini, karena jumlah kasus DBD setiap hari terus meningkat dan mencapai 500 penderita lebih. Bahkan jumlah korban meninggal juga bertambah hingga saat ini telah mencapai 12 orang.
 

Baca: Kasus DBD di Jabar Capai 4.637 Sejak Januari, 36 Meninggal

"Kamar di rumah sakit yang ada di Jepara juga nyaris penuh," imbuhnya.

Kamar perawatan di seluruh puskesmas yang ada di Jepara,  juga telah penuh dengan pasien DBD. Sedangkan berdasarkan data, pasien rawat inap dan rawat jalan sebagian besar merupakan anak-anak hingga perlu perhatian bersama serta langkah untuk mengatasinya.

Dalam menanggulangi serangan akibat gigitan nyamuk aedes aegypti, menurut Eko, Dinkes Kabupaten Jepara telah melakukan koordinasi kepada semua pihak, bahkan melibatkan puskesmas, kecamatan dan desa untuk mencegah penyebaran DBD baik dari mulai sosialisasi maupun gerakan pembasmian jentik nyamuk.

"Gerakan 3M plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air, mengubur tempat-tempat penampung air yang tidak berfungsi dan mencegah gigitan serta perkembangbiakan nyamuk dilakukan sepekan sekali," ujar Eko.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga telah dan akan melaksanakan fogging. Fogging dilakukan dengan kriteria tertentu dengan menurunkan tim penyelidikan epidemiologi, penelusuran jumlah warga terjangkit dan angka bebas jentik di setiap lingkungan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)