Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Theofilus Ifan Sucipto • 29 February 2024 15:19
Jakarta: Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat mengatakan kelangkaan dan tingginya harga beras tidak ujug-ujug terjadi. Fenomena itu dampak dari politisasi bantuan sosial (bansos).
"Penyebab utama yang mendorong harga beras adalah kebijakan penggunaan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk bansos menjelang Pemilu 2024 ," kata Achmad dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 Februari 2024.
Achmad mengatakan hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah. Beleid itu mengalihkan tanggung jawab penyaluran bantuan pangan beras dari Kementerian Sosial kepada Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog.
"Alih-alih memastikan ketersediaan stok beras, badan ini kini juga bertugas sebagai penyalur bantuan sosial," papar Direktur Narasi Institute itu.
Baca juga: Pakar Wanti-wanti Harga Beras Bisa Tembus Rp30 ribu/kg |