Diperpanjang hingga 2024, Ini Rincian Pemberian Bansos Pangan

Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

Diperpanjang hingga 2024, Ini Rincian Pemberian Bansos Pangan

Indriyani Astuti • 6 November 2023 19:26

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan kembali menyalurkan bantuan sosial pangan  atau bansos pangan hingga 2024. Bantuan pangan diperpanjang karena dampak dari fenomena el nino atau kekeringan panjang yang membuat masa panen mundur.

"Tadi dibahas bantuan pangan 2024, Pak Presiden setuju, untuk 2024 akan diberikan dari Januari sampai Juni," ungkap Airlangga seusai rapat tertutup yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 6 November 2023.

Bansos pangan yang diberikan yakni beras sebanyak 10 kilogram (kg) untuk 22.004.077 penerima manfaat. Bantuan lainnya yakni pangan keluarga dengan anak stunting yang akan diberikan pada 1.446.809 penerima manfaat.

Airlangga mengutip data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bantuan pangan untuk stunting sebesar Rp446,242 miliar akan diberikan per kuartalnya sehingga total bantuan yang diberikan sebesar Rp892 miliar untuk semester pertama tahun depan.

Ia juga memastikan stok beras di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) aman. Data per 2 November 2024, terang Airlangga, stok beras masih 1.442.945 ton dan penyaluran bantuan pangan untuk September 94,95 persen, lalu Oktober 94,89 persen, kemudian November 18,45 persen.

"Kita masih ada Desember. September yang tersalur 201 ribuan, demikian pula Oktober," ujar Airlangga.


Baca juga: Bansos Rice Cooker Dinilai Tidak Tepat
 

Tambahan anggaran bansos pangan


Pemerintah juga menyiapkan tambahan anggaran untuk bansos pangan. Pada tahap pertama sebesar Rp7,9 triliun, kemudian tahap kedua Rp8,4 triliun, dan ada tambahan terkait distribusi sebesar Rp2,8 triliun sehingga total sebesar Rp19,1 triliun.

"Tadi arahan presiden, Menkeu diminta segera melunasi tagihan Bulog yang terakumulasi Rp16 triliun," terang Airlangga.

Pemerintah juga memberikan insentif pembebasan bea masuk untuk impor beras. Indonesia, ucap Airlangga, akan mengimpor beras sebesar 450 kilogram, sehingga bea masuk ditanggung pemerintah. "Nanti akan diberikan (oleh) Kemenkeu," ucap Airlangga.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menuturkan Indonesia sebelumnya telah menyetujui impor beras sebanyak dua juta ton. Kemudian ada penambahan lagi dua juta ton yang sudah akan masuk sampai Desember 2023.

"Yang sudah masuk dua juta (ton) tambah lagi 600, kekurangannya karena tidak mampu pelabuhan-pelabuhan kita, maka akan dilanjutkan kemungkinan Januari baru selesai," terang Mendag.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)