Akhir Mei, 3 Sentimen Ini Bakal Warnai Pasar Modal

Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi

Akhir Mei, 3 Sentimen Ini Bakal Warnai Pasar Modal

Annisa Ayu Artanti • 27 May 2024 10:27

Jakarta: Pasar modal Indonesia akan dihadapkan oleh beberapa sentimen eksternal pada Minggu terakhir Mei 2024 ini.
 
Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menyebutkan terdapat tiga sentimen yang perlu diperhatikan yaitu aliran dana asing ke IHSG, pengumuman rebalancing indeks dan core PCE AS April.
 
"Berbicara tentang potensi market pada minggu ini 27-31 Mei 2024, ada sejumlah sentimen yang sebaiknya diperhatikan," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Mei 2024.
 
Aliran dana asing ke IHSG di minggu ini, dia menjelaskan, akan sangat dipengaruhi oleh aksi jual/beli investor asing di IHSG.
 
Jika dilihat dalam seminggu terakhir, asing mencatatkan outflow di pasar reguler IHSG sebesar Rp254 miliar. Bahkan dalam sebulan jumlah aliran dana asing yang keluar dari IHSG jauh lebih besar yaitu Rp13,2 triliun.
 
"Jumlah outflow yang dilakukan investor asing di IHSG yang sebesar ini dan dilakukan secara konsisten setiap minggunya merupakan hal yang jarang terjadi dan anomali. Berkaca dari catatan sebelum-sebelumnya, outflow asing di IHSG yang besar selanjutnya disusul dengan koreksi market yang dalam," jelas dia.
 
Baca juga: 

IHSG Berpotensi Mencoba 'Break Resistance' di Awal Pekan

 
Ia menambahkan, aliran dana asing yang keluar di IHSG juga bukan tanpa alasan. Jika dilihat dari kinerja IHSG secara year to date (YTD) dibandingkan dengan indeks S&P 500 yang menjadi acuan indeks global, kinerja IHSG jauh berada di bawah S&P500 dimana IHSG mengalami pelemahan 0,69 persen sedangkan S&P 500 mencatatkan kenaikan 11,85 persen YTD.
 
"Hal ini membuat aliran dana keluar dari indeks saham negara berkembang dan menaruh di indeks saham negara maju yang memiliki risiko yang lebih kecil. Anomali berikutnya adalah risiko yang kecil, seharusnya diiringi dengan reward yang kecil, namun fakta yang saat ini sedang terjadi rupanya tidak demikian," tutur dia.
 
Lalu, terkait sentimen pengumuman rebalancing indeks, pada Sabtu kemarin terdapat pengumuman rebalancing indeks FTSE, BREN yang merupakan saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di IHSG berhasil masuk dalam FTSE Global Equity Index Quarterly untuk periode Juni 2024.
 
Berdasarkan pengumuman resmi yang disampaikan pihak FTSE Russel, masuknya BREN dalam indeks bergengsi tersebut akan efektif pada Senin, 24 Juni 2024 mendatang. BREN masuk ke dalam Large Cap Index FTSE.
 
Berkaca dari kejadian serupa di bulan ini, dimana TPIA juga mencatatkan rebalancing dan efektif masuk ke dalam indeks MSCI pada 1 Juni mendatang.
 
Pada saat kejadian ini diumumkan, saham TPIA mencatatkan kenaikan harga yang signifikan maka hal ini pun berpotensi terjadi di BREN di minggu ini dan membuat IHSG juga ikut bergerak naik karena BREN merupakan saham nomor 1 di IHSG saat ini.

Sentimen PCE AS

Sementara itu terkait sentimen Core PCE AS bulan April, pada Jumat besok AS akan mengumumkan data ekonomi yang selama ini dijadikan acuan bagi The Fed dalam memutuskan tingkat suku bunga, yaitu Core PCE AS untuk April.
 
Indeks Harga Pengeluaran Personal Inti bulan April diprediksi akan mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,3 persen atau sama dengan capaian bulan sebelumnya.
 
Core PCE mengukur persentase perubahan harga barang dan jasa di luar jenis barang makanan dan energi, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat terkait kondisi ekonomi dan inflasi di AS.
 
Oleh karenanya, indikator ini menjadi salah satu acuan bagi The Fed dalam menentukan keputusan tingkat suku bunganya.

Rekomendasi saham

Mengacu sentimen-sentimen itu, dia merekomendasikan tiga saham ini untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 31 Mei 2024:
  1. Buy BREN (Support: Rp10.800 dan Resistance: Rp12.400). Pada minggu ini ada sentimen pengumuman akan masuknya emiten ini ke dalam indeks FTSE di Juni 2024. Closing di level ATH disertai dengan sentimen tersebut.
  2. Buy on Pullback NCKL (Support: Rp990 dan Resistance: Rp1.210). Emiten ini membentuk Volatility Contraction Pattern dan breakout dari resistance di level 1010 disertai dengan lonjakan volume. Ada pula sentimen dari emiten yang akan melaksanakan aksi korporasi yakni buyback saham yang akan diumumkan pada RUPST 27 Juni 2024.
  3. Buy CLEO (Support: Rp1.155 dan Resistance: Rp1.500) Kenaikan disebabkan oleh pertumbuhan laba bersih sebesar 96 persen YoY pada kuartal I-2024. Emiten ini breakout dari konsolidasi disertai dengan peningkatan volume, sekaligus closing di level ATH-nya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)