Ilustrasi. Foto: Medcom
Insi Nantika Jelita • 27 December 2024 09:29
Jakarta: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat jumlah akumulatif pergerakan penumpang pesawat dalam negeri selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) mencapai 1.839.552 orang pada 18-25 Desember 2024. Angka tersebut naik 2,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo menyampaikan, kenaikan pergerakan penumpang tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen. Penurunan harga tiket berlaku selama 16 hari pada masa angkutan Nataru 2024/2025.
“Pemerintah menurunkan harga tiket pesawat untuk mengurangi beban masyarakat. Efeknya dapat terlihat dari data pergerakan penumpang yang naik,” ujar Budi saat dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 27 Desember 2024.
Budi menjelaskan, puncak pergerakan masyarakat terjadi pada 22 Desember 2024. Yakni, sebanyak 301.488 penumpang atau naik 3,92 persen dibandingkan puncak pergerakan pesawat pada 2023 yang berjumlah 290.102 penumpang.
Di sisi lain, terjadi penurunan penurunan pada moda lain, yaitu angkutan jalan dengan akumulatif jumlah penumpang sebesar 89.363 orang. Angka tersebut turun 30 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Hal yang sama terjadi pada angkutan penyeberangan. Budi menuturkan hingga 26 Desember 2024 pukul 06.00 WIB, akumulatif jumlah penumpang sebesar 1.036.943 orang. Angka tersebut turun 32 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada moda kereta api, akumulatif jumlah penumpang terhitung sebesar 2.681.063 orang. Angka tersebut turun 0,02 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Penurunan juga terjadi pada moda transportasi laut. Terhitung, akumulatif jumlah penumpangnya sebesar 711.441 orang, atau turun 8,6 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Hingga Hari Raya Natal, jumlah akumulatif tiap moda menunjukkan penurunan, kecuali pada angkutan udara yang mengalami kenaikan. Namun angka tersebut masih terus berjalan,” jelas Budi.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Perhubungan, diprediksi masih terdapat kemungkinan terjadinya puncak arus keberangkatan jelang Tahun Baru 2025. Seluruh jajaran yang terlibat pada penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025 masih terus mewaspadai perkembangan yang terjadi di lapangan.
Terlebih, kada Budi, terdapat potensi cuaca buruk selama masa penyelenggaraan Nataru 2024/2025. Hal itu merupakan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG).
Posko Pusat Angkutan Nataru 2024/2025 berlangsung selama 19 hari terhitung sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Selain Kemenhub, posko ini melibatkan sejumlah instansi seperti Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Pariwisata, Korlantas Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), BMKG, PT. Jasa Marga (Persero), Astra Infra Toll Nusantara, PT. Jasa Raharja (Persero), PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT. Kereta Api Indonesia (Persero), PT. KCIC, PT. Pelni (Persero), PT. Angkasa Pura Indonesia dan lainnya.