Rupiah Dibuka Melemah Tipis

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.

Rupiah Dibuka Melemah Tipis

Arif Wicaksono • 2 August 2024 09:56

Jakarta: Laju rupiah melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah masih melemah setelah investor masih menantikan kelanjutan dari suku bunga The Fed.
 

baca juga: 

Ditutup Menguat, Rupiah Naik 23 Poin Jadi Rp16.237/USD


Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi, 2 Agustus 2024, tergelincir 38 poin atau 0,23 persen menjadi Rp16.275 per USD dari sebelumnya sebesar Rp16.237 per USD.

Dikutip dari Yahoo Finance, Jumat, 2 Agustus 2024, reli obligasi pemerintah AS berlanjut hingga hari ketujuh berturut-turut, karena para pedagang terpaku pada data pekerjaan mendatang untuk memperkuat pandangan mereka, AS akan beralih ke pemangkasan suku bunga pada September.

Obligasi menguat di seluruh kurva dalam perdagangan Asia pada Jumat, 2 Agustus 2024, yang menunjukkan pengukur Bloomberg untuk utang pemerintah AS akan menandai kemenangan beruntun terpanjangnya sejak pandemi mengguncang pasar pada awal 2020. Imbal hasil dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan merosot ke level terendah dalam 14 bulan.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan akan memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya kecuali jika kemajuan inflasi terhenti.

Optimisme mencapai puncaknya pada hari Kamis, ketika peningkatan klaim pengangguran dan data manufaktur yang lebih lemah mendorong para pedagang untuk memperkirakan tiga pemangkasan seperempat poin dari bank sentral tahun ini.

Imbal hasil obligasi 10 tahun turun

Imbal hasil acuan 10 tahun kembali di bawah empat persen untuk pertama kalinya sejak Februari dengan data ketenagakerjaan AS Jumat dilihat sebagai katalisator berikutnya.

Para peramal memperkirakan laporan tersebut akan menunjukkan pertumbuhan pekerjaan dan upah yang moderat pada Juli, yang menggarisbawahi pelemahan yang sedang berlangsung di pasar tenaga kerja.

"Sentimen Treasury sangat positif dan telah mendapatkan momentum minggu ini," kata Kepala Penelitian Pendapatan Tetap di Westpac Banking Corp. di Sydney Damien McColough.

Dengan imbal hasil 10 tahun di bawah empat persen, angka penggajian dapat menjadi faktor penentu sejauh mana reli saat ini akan berlanjut. Jika data pekerjaan menunjukkan ekspektasi pasar untuk pemotongan suku bunga dibenarkan, imbal hasil 10 tahun dapat turun hingga 3,8 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)