Warga Palestina mengungsi dari Jalur Gaza bagian utara ke selatan, 13 Oktober 2023. (AP Photo/Hatem Moussa)
Willy Haryono • 15 October 2023 10:10
Gaza: Warga Palestina beramai-ramai meninggalkan Jalur Gaza sejak Sabtu kemarin sesuai dengan seruan yang dikeluarkan militer Israel. Namun masih ada sebagian lainnya yang kesulitan mengungsi karena satu dan lain hal.
Memperparah situasi, warga Palestina di Gaza juga berjuang dalam menghadapi krisis air bersih dan pasokan medis.
Seruan mengungsi kepada warga Palestina di Gaza ini disampaikan menjelang operasi darat Israel yang diperkirakan akan dimulai dalam waktu dekat, sepekan setelah serangan kilat kelompok pejuang Hamas ke Israel.
Israel memperbarui seruan mereka di media sosial dan selebaran yang diturunkan dari udara agar warga Gaza pindah dari utara ke selatan. Sementara Hamas mendesak warga Palestina untuk tetap tinggal di rumah mereka.
PBB dan kelompok-kelompok bantuan mengatakan eksodus yang begitu cepat dapat menyebabkan penderitaan tak terhingga, terutama bagi pasien yang dirawat di rumah sakit, orang lanjut usia, dan mereka yang tidak dapat direlokasi.
Melansir dari Arab News, militer Israel mengatakan mereka telah mempersiapkan serangan "terkoordinasi” di Jalur Gaza yang melibatkan pasukan udara, darat dan laut. Dalam sebuah pernyataan di pada Sabtu malam, tentara Israel mengatakan mereka "bersiap melaksanakan berbagai rencana operasi ofensif" di Gaza.
Israel telah memerintahkan sekitar setengah penduduk Gaza untuk mengungsi dari rumah mereka menjelang serangan darat yang diperkirakan akan dilakukan sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pekan kemarin. Israel belum mengatakan kapan serangan ini akan dimulai.
Arahan evakuasi mencakup wilayah berpenduduk 1,1 juta jiwa, atau sekitar setengah dari populasi Gaza. Militer Israel mengatakan "ratusan ribu" warga Palestina telah mengindahkan peringatan tersebut dan bergerak menuju ke selatan.