Netanyahu Ancam Lebanon Akan Berakhir dengan Kehancuran Seperti Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: EPA-EFE

Netanyahu Ancam Lebanon Akan Berakhir dengan Kehancuran Seperti Gaza

Fajar Nugraha • 9 October 2024 07:03

Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Lebanon pada Selasa 8 Oktober 2024 bahwa Lebanon bisa menghadapi kehancuran ‘seperti Gaza’. Hal itu diutarakannya saat Israel meningkatkan serangan daratnya terhadap Hizbullah di sepanjang bagian selatan pantai Lebanon.

Peringatan keras Netanyahu muncul saat militer Israel mengerahkan lebih banyak pasukan dan mendesak warga sipil di wilayah pesisir untuk mengungsi.

"Anda memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum jatuh ke jurang perang panjang yang akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan seperti yang kita lihat di Gaza," kata Netanyahu dalam pidato video yang ditujukan kepada rakyat Lebanon, seperti dikutip AFP, Kamis 9 Oktober 2024.

"Saya katakan kepada Anda, rakyat Lebanon: Bebaskan negara Anda dari Hizbullah sehingga perang ini dapat berakhir,” ucap Netanyahu.

Hizbullah sebelumnya mengatakan telah menembakkan roket ke kota pelabuhan Israel, Haifa, setelah militer Israel melaporkan 85 proyektil melintas dari Lebanon.

Israel memperluas operasi di Lebanon hampir setahun setelah Hizbullah mulai saling tembak untuk mendukung sekutunya, Hamas, menyusul serangan mematikan kelompok Palestina itu terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Saat memerangi Hamas di Gaza, Israel telah berjanji untuk mengamankan perbatasan utaranya dengan Lebanon untuk memungkinkan puluhan ribu warga Israel yang mengungsi akibat tembakan lintas batas Hizbullah untuk kembali ke rumah.

Baik Hamas maupun Hizbullah telah berjanji tidak akan mengendurkan perlawanan terhadap Israel, dan pada hari Selasa wakil pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengatakan kelompok itu akan membuat warga Israel tidak mungkin kembali ke utara.

Israel melancarkan gelombang serangan terhadap benteng pertahanan Hizbullah di Lebanon pada 23 September, menewaskan sedikitnya 1.150 orang sejak saat itu dan memaksa lebih dari satu juta orang mengungsi.

Serangan Israel terutama menargetkan benteng pertahanan Hizbullah di Lebanon selatan dan timur, serta Beirut selatan.

Peringatan evakuasi

Meskipun pantai tidak luput dari serangan, peringatan evakuasi terbaru Israel menunjukkan bahwa Israel memperluas serangannya ke utara.

Di saluran Telegramnya, militer Israel mengatakan Divisi ke-146-nya memulai "kegiatan operasional terbatas, terlokalisasi, dan tertarget" terhadap target dan infrastruktur Hizbullah di Lebanon barat daya.

Sehari sebelumnya, militer telah memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari bagian selatan pantai Mediterania Lebanon, dengan seorang juru bicara mengatakan Israel akan "segera beroperasi di wilayah maritim melawan aktivitas teroris Hizbullah" di selatan sungai Awali.

Di Sidon, nelayan tetap berada di darat dan pasar makanan laut sangat sepi.

"Memancing adalah cara kami menghidupi anak-anak kami. Jika kami tidak melaut, kami tidak akan bisa memberi makan diri sendiri," kata nelayan Issam Haboush.

Militer Israel mengatakan mereka menyerang benteng Hizbullah di Beirut selatan, tempat serangan bulan lalu menewaskan pemimpin kelompok militan Hassan Nasrallah.

Hizbullah kemudian mengatakan pihaknya berhasil memukul mundur pasukan Israel yang "menyusup dari belakang" posisi pasukan penjaga perdamaian PBB di desa perbatasan selatan Labboune.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)