Warga Palestina di Khan Younis yang diserang Israel. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 3 October 2024 12:48
Gaza: Pasukan Israel meningkatkan serangan mereka di Jalur Gaza pada malam hari dan hingga Rabu. Serangan itu menewaskan banyak orang di beberapa sekolah dan rumah di seluruh daerah kantong itu.
Tidak hanya sekolah, serangan itu juga menghantam panti asuhan yang menampung warga sipil yang mengungsi, kata pejabat setempat dan Kementerian Kesehatan Gaza.
“Operasi militer Israel yang dimulai di beberapa bagian Khan Younis, di Gaza selatan, pada Rabu pagi menewaskan sedikitnya 51 orang dan melukai 82 orang hingga sore hari,” kata Kementerian Kesehatan Gaza dilansir oleh kantor berita resmi Otoritas Palestina, Wafa, seperti dikutip Yahoo New Zealand, Kamis 3 Oktober 2024
Operasi itu mencakup penyerbuan oleh pasukan darat Israel serta serangan udara yang intens, dan bahwa beberapa wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas.
Di utara, dekat Kota Gaza, sedikitnya delapan orang tewas dan beberapa lainnya terluka oleh pemboman Israel terhadap sebuah gedung panti asuhan milik Institut al-Amal untuk Anak Yatim tempat ratusan warga sipil yang mengungsi tinggal, kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan.
Mayoritas dari mereka yang berlindung di gedung tersebut, yang rusak parah akibat serangan itu, adalah wanita dan anak-anak, kata lembaga tersebut.
Di seluruh wilayah kantong itu, militer Israel mengatakan telah mengebom empat gedung sekolah pada siang hari. Serangan itu menewaskan sedikitnya 17 orang di sebuah sekolah di sebelah timur Kota Gaza, dan sedikitnya lima orang di sebuah sekolah yang melindungi orang-orang terlantar di Nuseirat, di Gaza tengah, kata Pertahanan Sipil Palestina.
Militer Israel tidak segera menanggapi pertanyaan tentang lokasi dua sekolah lainnya. Militer mengatakan, tanpa memberikan bukti, bahwa keempat sekolah tersebut digunakan sebagai pusat komando dan kendali Hamas. Ini sebuah klaim yang telah berulang kali dibuatnya untuk membenarkan serangan yang semakin sering terjadi terhadap gedung-gedung sekolah di Gaza.
Serangan terhadap sekolah-sekolah dan panti asuhan pada hari Rabu dikutuk oleh Kementerian Luar Negeri Prancis, yang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Israel telah "berulang kali menargetkan infrastruktur sipil tempat orang-orang mencari perlindungan."
Action on Armed Violence, sebuah kelompok advokasi yang berfokus pada dampak konflik terhadap warga sipil, mengatakan dalam sebuah analisis baru pada hari Selasa bahwa, rata-rata, senjata peledak Israel telah menghantam infrastruktur sipil di Gaza setiap tiga jam sejak perang dimulai.