Ilustrasi. Foto: MI
Annisa Ayu Artanti • 13 December 2024 08:09
Jakarta: Harga minyak ditutup lebih rendah pada hari Kamis, karena prospek permintaan yang lebih lemah terus membebani sentimen.
Mengacu data Investing.com yang dikutip pada Kamis, 13 Desember 2024, harga minyak Brent turun 0,2 persen menjadi USD73,41 per barel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 0,4 persen menjadi USD70,02 per barel.
Ilustrasi. Foto: ICDX
Kekhawatiran kelebihan pasokan masih berlanjut
International Energy Agency (IEA) memperkirakan pasokan minyak global akan meningkat 630 ribu barel per hari (bph) tahun ini dan 1,9 juta bph pada 2025, mencapai 104,8 juta bph.
Lalu, laju pertumbuhan pasokan diperkirakan akan melebihi pasokan, dengan pengawas energi internasional memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global akan meningkat dari 840 ribu bph pada 2024 menjadi 1,1 juta bph pada 2025.
Laporan ini dirilis menyusul laporan bulanan OPEC, dan kelompok ini memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak.
Harga minyak akan turun tajam pada 2025
Kekhawatiran tentang surplus pasokan terus menarik panggilan bearish pada harga minyak, dengan analis dari Bank of America memperkirakan penurunan harga minyak lebih dari 10 persen pada tahun depan.
Peningkatan pasokan non-OPEC dan pertumbuhan global yang lamban menjadi inti dari pandangan bearish para analis, yang memperkirakan surplus pada 2025.
Para analis memperkirakan minyak mentah WTI akan mencapai rata-rata USD61 per barel tahun depan, dengan Brent di USD65 per barel.
“Mengingat narasi kelebihan pasokan untuk 2025, sulit untuk membangun tren bullish untuk harga minyak,” kata para analis, menambahkan OPEC+.
Hal itu kemungkinan akan mempertahankan pengurangan produksi secara sukarela kecuali jika permintaan mengejutkan ke atas atau terjadi gangguan pasokan.