Ancaman Genosida di Gaza Diingatkan Kembali Oleh Menlu Retno di G20

Rio de Janeiro: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memperingatkan ancaman genosida di Gaza yang dilakukan oleh Israel. Ia menyampaikannya dalam pertemuan para menteri luar negeri G20 di Rio de Janeiro, Brasil.

"Kita terus hidup di dunia yang penuh ketidakpastian dan ketidakstabilan. Setiap tahun, kita menghadapi tantangan baru terhadap perdamaian dan keamanan global," kata Retno dalam pidatonya di G20.
 
"Salah satu krisis paling tragis di zaman kita adalah situasi di Palestina, khususnya di Gaza. Hari ini menandai hari ke 138 serangan Israel terhadap Gaza," ujarnya, Rabu, 21 Februari 2024.

Pekan lalu, kata Retno, Badan Kemanusiaan PBB (UNOCHA) menilai situasi di Gaza sebagai 'krisis kemanusiaan terburuk dalam 50 tahun terakhir'.

"Saat ini, Israel telah membunuh lebih dari 29.000 orang di Gaza. Ratusan lainnya tewas di Tepi Barat," ungkap Retno.

Menurutnya, ini adalah kekejaman yang melampaui segala akal. Warga sipil Gaza, katanya, terjebak dalam neraka dan menghadapi genosida.

"Mereka tidak mempunyai jalan keluar, tidak ada akses terhadap kebutuhan-kebutuhan penting; kehilangan harapan mereka untuk masa depan," seru Retno.

"Ini bukan hanya bencana kemanusiaan tetapi juga mimpi buruk geopolitik. Konflik terus meluas dan mengancam stabilitas dan keamanan kawasan," tegasnya.

Ia meminta agar jangan ada standar ganda dalam menilai konflik ini. Menurut Retno, para warga sipil di Gaza harus mendapatkan perlakukan setara dengan masyarakat dunia lainnya.

Retno juga berharap agar gencatan senjata permanen harus terus didorong segera. Menurutnya, ini adalah cara paling fundamental dalam menghadapi krisis ini.

Indonesia, ucap Retno, mendorong agar G20 dapat mengatasi masalah-masalah ini secara bersama. Menurutnya, G20 harus bersatu dan harus menjadi katalis perubahan positif untuk setiap krisis.

Baca juga: Angkat Isu Gaza di G20, Menlu Retno Minta Jangan Ada Standar Ganda