Uni Eropa Kecam Serangan Israel terhadap Sekolah di Gaza

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell. (EPA)

Uni Eropa Kecam Serangan Israel terhadap Sekolah di Gaza

Willy Haryono • 10 July 2024 07:32

Brussels: Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengecam serangan mematikan Israel pada Selasa kemarin yang merusak sebuah sekolah yang dijadikan tempat penampungan warga sipil Palestina di kota Khan Younis di Jalur Gaza

"Sampai kapan warga sipil yang tidak bersalah akan menanggung beban konflik ini?" kata Borrell di media sosial X.

Mengecam serangan itu sebagai pelanggaran hukum internasional, ia mengatakan "mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban."

"Sangat penting mencapai gencatan senjata untuk memberi kelegaan bagi ratusan warga sipil yang terlantar, membebaskan semua sandera, dan mengirimkan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan," sebut Borrell, melansir dari Anadolu Agency pada Rabu, 10 Juli 2024.

Puluhan orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung orang-orang terlantar di Jalur Gaza selatan, menurut petugas medis. Puluhan lainnya juga terluka dalam serangan itu, yang menargetkan sebuah sekolah di kota Abasan, lapor Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.

Baca juga:  Sekolah yang Menampung Pengungsi Palestina Diserang, 25 Orang Tewas

Kelompok kemanusiaan itu juga melaporkan adanya korban dalam pengeboman Israel di bundaran Abu Humeid di Khan Younis. Pekan lalu, tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga Palestina di beberapa wilayah di Khan Younis.

Sejak pecahnya konflik Gaza, tentara Israel telah menyerang beberapa pusat pengungsian Palestina di Jalur Gaza, menewaskan puluhan orang.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB perihal gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak operasi lintas batas kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari 38.200 warga Palestina telah tewas sejak saat itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 88.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)